Bimtek GLN, Sutejo Ajak Remaja Cinta Literasi
Tulungagung- Balai Bahasa Jawa Timur kembali menyelenggarakan Bimtek Gerakan Literasi Nasional. Tulungagung menjadi kota tujuan selepas berbagai kota di Jawa Timur. Menariknya, peserta yang dilibatkan dari kalangan pelajar baik tingkat SMP, SMA dan SMK se-Kabupaten Tulungagung, Selasa, 04 April 2019.
Agenda rutin yang dimotori Balai Bahasa Jawa Timur dihadiri Drs. Purnomo, M.Pd selaku Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Tulungagung serta Hariyanto, M.M. pengawas SMP Tuluangagung. Agenda yang berlangsung di Gedung Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung. Menghadirkan Dr. Sutejo, H.Hum pendiri Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP PGRI Ponorogo.
Lelaki kelahiran Ponorogo itu didapuk sebagai pemateri yang mengangkat topik “Menulis itu Keren”. Bagi Sutejo, menulis telah menjadi kebiasaan serta kebutuhan. Berpuluh-puluh karya telah dimuat berbagai koran nasional. Karya lainnya juga memenangkan lebih dari 15 perlombaan tingkat nasonal. Dua diantaranya menghantarkan lelaki lulusan IKIP Malang diundang ke istana presiden. Pengalaman yang luar biasa inilah yang ditularkan kepada peserta Bimtek Gerakan Literasi Nasional.
Peserta yang berusia belasan tahun potensial untuk mengembangkan literasi. “Remaja itu lebih keren ketika menulis,” pungkas Sutejo. Ia menambahkan banyak orang yang berubah hebat karena banyak menulis dan membaca. Hebat yang dimaksudkan karena mampu menumbuhkan ketekunan, istiqomah, dan kedisiplinan dalam menulis. “Menulis itu butuh trisula tersebut, bakat itu nomor dua,” pungkasnya.
Sela-sela antusias para generasi bangsa, Sutejo menyampaikan 9 hal agar menjadi penulis keren. Harapannya tentu tidak sakadar menjadi penulis biasa, melainkan penulis handal, berkualitas, dan konsisten berkarya. Adapun 9 hal tersebut berupa; (i) kebiasaan membaca sebagai kebutuhan, (ii) menulis sebagai panggilan jiwa, (iii) istiqomah, (iv) bersahabat dengan buku, (v) memiliki komunitas penulis, (vi) menulis sebagai hobi, (vii) menulis media sukses di masa depan, (viii) memiliki mental kerja keras, dan (ix) memiliki resolusi diri.
Sutejo juga berpesan kepada para pendidik mengingat hari Pendidikan Nasional tinggal beberapa hari lagi. Pesan untuk menjadi teladan menulis bagi anak didiknya. Ia memberikan ilustrasi seorang yang mengajari berpeda tetapi dirinya tidak mampu bersepeda. “Sungguh ironi jika terjadi,” tuturnya.
“Guru pada akhirnya tidak saja mahir menulis, tetapi juga mahir memotivasi, memilih teknik, menunjukkan arah, melipatgandakan keterampilan, dan melatihkannya secara brilian,” tuturnya. Red/Ags (Humas STKIP PGRI Ponorogo)