Upaya Meningkatkan Kualitas, Balai Bahasa Jatim Koordinasi Bersama Media Ponorogo
Ponorogo– Peran media sangat penting era saat ini. Salah satu peran penting itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. “Perlunya meningkatkan pesan dan kualitas media massa dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Suharno selaku Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Kabupaten Ponorogo. Pernyataan yang disampaikan dalam koordinasi dan pengawasan penggunaan bahasa media massa di Kabupaten Ponorogo (Senin, 17 Juni 2019).
Acara yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur itu mengundang perwakilan wartawan koran, radio dan media online di Kabupaten Ponorogo. Dihadiri pula dari perwakilan media kampus dan sekolah di Ponorogo. Dalam kesempatan itu, Mustakim selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Timur menekankan akan pentingnya penggunaan bahasa yang tepat dan benar. Sehingga, masyarakat disuguhkan informasi yang berbasis fakta.
Kemunculan media sosial juga menjadi polemik tersendiri. Siapa pun boleh menulis dan menyebarkan informasi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bahasa Indonesia. Kaidah kebahasaan sangat berpengaruh terlebih dalam penggunaan bahasa yang baik dan tepat. Kegelisahan ini yang sempat disinggung Mustakim dalam sambutannya di Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo.
Pihaknya juga menyayangkan ruang publik sekarang yang banyak penggunaan bahasa asing. Padahal ruang publik menunjukkan akan keindonesiaan bangsa kita. “Harus ada keseimbangan dalam menggunakan bahasa asing dan bahasa Indonesia. Sehingga, masyarakat tidak mengalami kebinggungan,” tuturnya.
Terselenggarakan koordinasi pengawasan dan pengendalian pengunaan bahasa merupakan upaya Balai Bahasa Jawa Timur dalam pembinaan dan pengembangan bahasa. Pembinaan yang dirangkai satu paket dalam tiga kegiatan. “Diawali koordinasi, pemantauan media massa baik cetak maupun online, dan penyuluhan penggunaan bahasa media massa,” ujar Mustakim.
Dilain sisi, Sutejo selaku Ketua STKIP PGRI Ponorogo berharap kegiatan koordinasi ini mampu mengoptimalkan bahasa sebagaimana fungsinya. Mampu memaknakan dan mensintesakan bukan sebaliknya bahasa sebagai sumber masalah.
Pihaknya juga menyampaikan kerisauan akan merebaknya berita hoax saat ini. “Berita bohong sebenarnya dapat ditanggulangi dengan berpikir rasional, sistematis, analistik, dan kritis. Seperangkat kemampuan yang akan menghindarkan informasi yang berpekentingan negatif.” Tuturnya
Arina perwakilah dari majalah Mata Kata STKIP PGRI Ponorogo menyambut positif acara tersebut. Selain menambah wawasan tentang penggunaan bahasa media juga berkesempatan diskusi serta berlajar bersama media-media di Ponorogo. “Tentu sangat bermanfaat dalam menyusun majalah Mata Kata kedepan,” tutur perempuan yang aktif di HMP (Himpunan Mahasiswa Penulis) STKIP PGRI Ponorogo. Red/Tim Humas STKIP PGRI Ponorogo