Harapan dari 300 Pohon
Sebagian wilayah Ponorogo berupa hutan. Itu menguntungkan karena hutan menjadi paru-paru dunia.
Jika tidak dikelola dengan benar, hutan tidak akan memberikan manfaat. Melestarikan hutan harus diwujudkan. Anak-anak muda sudah saatnya peduli pada kondisi hutan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penanaman pohon atau reboisasi. Itu yang dilakukan Kelompok II Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo yang berlangsung sejak 5 Februari lalu berinisiatif melakukan program kerja unggulan berupa tanam pohon.
“Reboisasi merupakan program yang menarik untuk digalakkan,” kata Joko Susilo, Ketua KKNT 2018 Desa Koripan Kecamatan Bungkal, Sabtu (10/2/2018).
Kegiatan unggulan itu dilakukan bekerja sama dengan Kepala Resor Polisi Hutan (KRPH) Slahung dan Jajarannya. Selain itu, aktivitas melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gemah Ripah Desa Pelem Kecamatan Bungkal.
Berlangsung di Hutan Perum Perhutani RPH Slahung, sebanyak 16 mahasiswa KKNT dibantu karang taruna Desa Koripan, serta empat tim dari LMDH Bendo Harjo, tepat pukul 08.00 WIB mulai menanam bibit pohon.
Hutan menjadi sumber mata air dan dapat mencegah terjadinya erosi
Sebelumnya, Ketua RPH Slahung, Santoso mengawali dengan apel (pemberangkatan). Dalam sambutan singkatnya, pihaknya menuturkan hutan lindung adalah hutan yang harus dilindungi. Supaya hutan menjadi sumber mata air dan dapat mencegah terjadinya erosi.
Ia berharap kepada masyarakat, khususnya karang taruna dan masyarakat desa Bendo Harjo ikut menjaga keanekaragaman hutan, sehingga tidak ada lagi bencana dan kebakaran hutan seperti tahun lalu.
“Setiap tahun selalu ada kejadian kebakaran,”” ceritanya.
Oleh karena itu, penyebaran bibit yang sudah disediakan oleh Perhutani sejumlah 300 bibit jenis tanaman Rimba Campur (RBC). Tanaman tersebut dipilih karena anti hama dan mampu hidup lebih dari 50 tahun.
Santoso memberikan instruksi penanaman dilakukan di dua tempat, yaitu wilayah Desa Bendo dan Desa Pelem. “Ada lahan seluas 0,75 hektar di wilayah petak 120A dan 0,5 hektar di wilayah petak 121C,”” jelasnya di hadapan 50 peserta tanam pohon.
Secara terpisah, Dian Eka Sari mengaku senang meski pertama kali ke hutan. Pihaknya mendapatkan ilmu baru tentang menanam dan menjaga kelestarian hutan. Selain itu, membaur dengan masyarakat adalah bentuk latihan hidup bersosial. (suci ayu latifah)
Tahap Menanam Pohon di Hutan
Menanam tidak sekadar mengubur tanaman di tanah. Tetapi ada tahap-tahap yang harus diperhatikan, terlebih tanaman untuk hutan. Selain itu, umur tanaman yang akan ditanam pun tidak sembarangan.
“Jika memilih tanaman terate harus yang sudah berumur setahun. Sementara cemara kipris berumur dua tahun,” jelas Santoso.
Lelaki yang bekerja di perhutani sejak 1992 itu memberikan pengarahan. Pertama batas bambu antara titik pohon A dan B. Kedua bibit tanaman RBC di sebar di setiap titik pohon yang sudah diberi lubang panjang dan lebar masing-masing 30 sentimeter dan kedalaman 30 sentimeter.
“Sengaja dibuat dalam supaya ketika terkena hujan deras tidak ikut air,”” tambahnya. Selanjutnya, tanaman diikat dengan rumput ilalang supaya tidak miring atau roboh ke tanah.
Sebelum dimasukan ke dalam lubang bibit yang dibungkus polybag dibuang terlebih dahulu agar akarnya cepat menyatu dengan humus tanah hutan. (sri wahyuni)
KOMENTAR
Beta Anggraini, KKNT Sie Konsumsi
Adanya penanaman pohon dihutan Bendo dapat menjadikan hutan semakin terawat dan terjaga.
Joko Susilo, Ketua KKNT 2018
Mencintai alam memang sudah menjadi tanggung jawab kita, termasuk saya.
Hadi Suprayitno, KKNT Sie Kegiatan
Senang. Pertama kali menanam pohon di hutan bersama teman-teman.
Diva Hilmaya, KKNT Sie Kerohanian
Kegiatan yang bermanfaat untuk masa depan tentang mencintai hutan.
Devi Mundiarti, Sekertaris KKNT 2018
Sangat bersyukur bisa mendapatkan pengalaman terutama tentang lingkungan alam. Betapa pentingnya bersahabat dengan alam.
Pawarta: Suci Ayu Latifah dan Sri Wahyuni
Mahasiswi STKIP PGRI Ponorogo, Panitia SLG STKIP PGRI Ponorogo. Pernah KKN di Desa Koripan, Bungkal, Ponorogo.
Sumber: Harian Surya Surabaya, Selasa, 13 Februari 2018 (kolom Digim@c).