Radikalisme di Kampus
Seperti Teman
Munculnya paham radikalisme di Perguruan Tinggi (PT) sangat meresahkan. Pasalnya, potensi pemicu perbedaan pendapat seseorang di lingkup pendidikan menimbulkan kontrofersi skala besar-besaran. Apalagi, jika pihak PT tidak bisa mengontrol mahasiswa dalam bergaul saat di rumah. Bisa saja paham radikal tersebut didapat dari pergaulan luar.
Salah satu pemicu radikalisme dikarenakan anak muda sebagai pengguna aktif internet dan media sosial, lebih rentan dikuasai. Untuk itu, peran penting PT sangat dibutuhkan. Misalnya, pihak dosen harus melakukan turun ke bawah untuk mendatangi dan memantau mahasiswanya, bergaul dengan mahasiswa, seperti melakukan tukar pikiran, serta mengetahui kegiatan mahasiswanya. Jika hal itu diterapkan akan bernilai baik antara dosen dan mahasiswa, laiknya temanbahkan saudara sendiri. Sehingga dengan mudah sebagai masyarakat pendidikan, kita dapat mengurangi pemicu pahan radikalisme yang berpotensi memecah belah kebhinnekaan.
Suci Ayu Latifah
Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Panitia SLG STKIP PGRI Ponorogo.
Sumber: Kompas Muda, Jumat, 21 Juli 2017.