Sarapan Literasi (Saat Remaja Bangsa Perlu Pencerahan)
Suatu ketika saya mengikuti SLG (Sekolah Literasi Gratis) yang diadakan oleh STKIP PGRI Ponorogo, mengingatkan saya pada tulisan Cak Mur (Susilo Mursyi: seorang motivator dari Jakarta)yang waktuitu menjadi pemateri: bahwa keberhasilan akan lebih berpihak kepada yang kurang pandai (berbakat) tetapi banyak mencoba daripada……Kepada yang pandai (berbakat), akan tetapi tidak pernah berani mencoba bertindak, karena keberhasilan hanya terjadi pada alam tindakan, maka dia tidak pernah muncul pada alam rencana.
Tulisan Cak Mur ternyata selalu menggelitik terus dibenak saya untuk menyibak tirai hitam yang selama ini menutup pola pikir saya yang selama ini keliru. Menulis itu adalah bakat ternyata itu keliru. Benang kusut dalam benak saya yang perlu diluruskan, karena menulis itu mudah meski orang itu tidak berbakat tetapi selalu mencoba untuk bertindak.Kemudian saya berpikir bahwa saya harus bertindak mulai dari sekarang nanti dan seterusnya. Lalu sejak itu saya mulai menekankan bahwa menulis bukan lahir dari bakat saja tetapi dari niat dan keyakinan kita untuk belajar,belajar dan belajar. Selama niat dan keyakinan kita kuat, maka yakinlah bahwa menulis itu mudah, menulis itu hati, menulis itu untuk perubahan.
Persoalannya, bagaimanakah dengan remaja bangsa kita? Sudahkan mereka bertindak? Mulailah menulis seperti air yang mengalir, seperti sejuknya udara ketika menyapa kita dipagi hari, seperti matahari dan bulan yang memayungi kita diwaktu pagi dan malam hari. Tanamkan dihatimu bahwa menulis itu mudah, menulis itu gampang dan menulis itu…
Tanamkan semua itu dalam hati kita, hati para remaja bangsa sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang akan mengukir dan melukis negara ini dengan keberhasilan, remaja yang penuh kebanggaan, dan remaja yang penuh inspiratif.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh remaja kita? Kita lah yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut, dan jawabannya adalah Sarapan Literasi (Saat Remaja bangsa Perlu Pencerahan). Kita tahu sarapan adalah kegiatan makan diwaktu pagi hari yang dibutuhkan manusia untuk mempunyai tenaga sehingga manusia mampu berpikir secara rasional. Demikian juga dengan Sarapan Literasi ini, disaat remaja bangsa sebagai generasi bangsa perlu pencerahan maka literasi adalah jawabannya.
Sarapan Literasi memberikan remaja modal untuk melukis bangsa penuh dengan inspirasi-inspirasi yang berbobot dan berkualitas. Dengan sarapan literasi remaja akan melakukan kebiasaan berpikir yang akan selalu diikuti oleh proses membaca, menulis yang pada akhirnya remaja kita mampu melakukan sebuah proses kegiatan dan akan menghasilkan karya-karya yang dapat dibanggakan oleh bangsa dan negara.
Sarapan Literasi akan memberikan remaja pada khususnya dan masyarakat secara umum bentuk pencerahan dari dalam jiwa, dari orang-orang terdekat kita, dari masyarakat dan dari negara untuk selalu berkarya pada jendela dunia. Tanggung jawab remaja bangsa sangat berat karena itu kita perlu memberikan motivasi yang mampu membangkitkan gairah mereka untuk lebih bersemangat, tergerak untuk maju.
Inilah mimpi-mimpi dan harapan remaja sebagai generasi bangsa untuk mewujudkan negara yang beretos tinggi, berbudaya dan berkarakter melalui gerakan membaca dan menulis yang akan merajut mimpi untuk menggapai cita-cita yang tinggi sehingga akan semakin banyak rencana-rencana yang bermunculan namun tak hanya rencana tapi bentuk kegiatan yang perlu didukung dan motivasi dari semua orang. Salam Literasi, untukkuremaja bangsa!
Penulia: Tensilia Puspa Sari, M.Pd.
Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo,
pengajar dan Waka Kurikulum di SMA Hudaya Ponorogo.
*Artikel telah dimuat Jawa Pos Radar Ponorogo, Edisi November 2016.