Jurnalis adalah Guru Penggunaan Bahasa di Masyarakat
Jurnalis merupakan ujung tombak pembinaan Bahasa Indonesia di masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut, Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Pembinaan Media Massa di Bangka Belitung. Acara yang berlangsung selama empat hari ini bertempat di hotel Swiss Bel, Pangkalpinang.
Acara yang diikuti oleh wartawan se-Kepulauan Bangka Belitung ini dibuka oleh Yani Paryono, Kepala Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung. Dalam sambutannya, beliau berharap adanya pelatihan ini mampu mendukung kemampuan jurnalis menjadi lebih baik.
“Kami minta dukungan kepada para jurnalistik agar membantu pemerintah memartabatkan bahasa di Indonesia. Wajib kita samakan dalam penggunaan bahasa. Melestarikan bahasa Indonesia dan kuasai bahasa asing. Bahasa Indoneisa adalah Identitas bahasa. Mau tidak mau sama dengan lambang bangsa.” tambahnya.
Acara ini dibagi menjadi beberapa sesi materi. Pertama Ery Sandra Aulia (Kompas) yang memberikan materi tentang gaya penulisan artikel di media massa. Kedua, Sutejo (STKIP PGRI Ponorogo) yang memberikan materi tentang teknik penulisan artikel di media massa. Selanjutnya, Ibnu Wahyudi (Universitas Indonesia) memberikan materi tentang paradigma penulisan artikel di media massa.
Pada kesempatan kali ini, Sutejo memberikan banyak tips tentang teknik membuka artikel. Satunya diantaranya dengan metode puisi yang membuat peserta sangat antusias. Menurut Sutejo, media massa adalah mitra pemerintah dalam mengawal penggunaan Bahasa Indonesia di masyarakat.
“Hari ini, media massa telah menjadi guru bagi siswa dan masyarakat dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, pelatihan ini adalah langkah yang strategis dan tepat dalam mewujudkan jurnalis yang cakap dalam berbahasa.” tambah Sutejo ketika diwawancarai setelah acara di hotel Swiss Bel Pangkalpinang. Red/ Sapta (Humas)
Next