SANG JUARA: Ridwan Ardiansyah keluar sebagai Duta Wisata 2019. Sementara, Hera Trisiana Andamsari juga tembus sebagai finalis
Ridwan Ardiansyah sukses mengangkat kembali almamater kampusnya STKIP Ponorogo di ajang Kakang-Senduk. Dia resmi terpilih sebagai Kakang 2019. Penampilannya saat membaca puisi berhasil memikat dewan juri.
SELEMPANG duta wisata Ponorogo tahun ini disematkan di bahu Ridwan Ardiansyah. Taburan konfeti dan tepuk tangan riuh para penonton mengiringi penobatan sang Kakang 2019.
Kontestan asal STKIP PGRI Ponorogo itu tak kuasa menahan haru. Demikian juga finalis Kakang lain langsung menyerbu Ridwan untuk memberikan ucapan selamat. Mereka turut berbahagia atas kemenangan remaja 22 tahun tersebut di ajang Kakang-Senduk Ponorogo 2019.
Perjalanan Ridwan hingga puncak kompetisi Kakang-Senduk cukup panjang. Dia telah melalui beberapa proses seleksi yang ketat. Sebelum akhirnya dinobatkan sebagai finalis.
Di atas panggung yang didesain dengan tema vintage, jawaban Ridwan berhasil memikat dewan juri. Saat itu dirinya ditanya tentang potensi pariwisata di Kecamatan Jenangan. Yang kemudian berhasil dia jelaskan dengan baik dalam waktu 30 detik. ‘’Saya (merasa) deg-deg-annya ketika di backstage. Berpikir nanti dapat pertanyaan apa ya,’’ kata Ridwan.
Dia mengaku butuh persiapan panjang untuk siap tampil sebagai finalis Kakang-Senduk 2019. Proses itu dijalaninya selama hampir sebulan sejak melayangkan berkas administrasi pendaftaran ke dinas pariwisata pada awal Oktober lalu. ‘’Setelah daftar itu saya baru mulai baca-baca memperkaya referensi tentang pariwisata di Ponorogo,’’ ujarnya.
Tidak terhitung berapa banyak buku yang dibaca pemuda asal Jalan Menur, Ponorogo itu. Tapi, paling banyak adalah buku mengenai pariwisata dan sejarah Ponorogo. Beberapa poin yang dibaca kemudian dia catat. Dan, dijadikan dalam sebuah ringkasan. ‘’Apalagi ketika baca buku Babad Ponorogo, harus ekstra memahaminya. Karena tulisannya berbahasa Jawa,’’ ungkapnya.
Kegemarannya membaca buku sangat menolong. Sehingga, sulung tiga bersaudara itu tidak cepat merasa bosan. Bahkan, keputusannya kuliah di STKIP PGRI Ponorogo dengan jurusan pendidikan bahasa dan sastra makin mempermudah Ridwan menyelami dunia literasi. ‘’Karena STKIP itu kampus literasi. Ada Pak Tejo (Ketua STKIP) pakar literasi nasional. Kalau bacaan sukanya fiksi genre kehidupan,’’ terang mahasiswa semester lima tersebut.
Bahkan, pada saat malam grand final Kakang-Senduk lalu, Ridwan sengaja menampilkan bakatnya dalam membaca puisi dihadapan para dewan juri. Hal itu sengaja dilakukan untuk menunjukkan jati dirinya. ‘’Saya ingin menunjukkan identitas kampus literasi, baru ini saya berpuisi. Sebelumnya, latihan ekstra untuk ini didampingi dosen. Kalau menari saya memang suka. Dari, SMA menari reyog, hanya saya finalis yang tampilkan kolaborasi puisi dan tari,’’ ungkapnya.
Kini, setelah menyandang gelar Duta Wisata 2019, Ridwan bersiap diri mempromosikan parwisata Ponorogo. Air Terjun Plutak di Kecamatan Pudak menjadi salah satu wisata alam di Ponorogo yang jadi sorotannya. Dia menilai potensi wisata Air Terjun Plutak yang menawan masih belum diimbangi dengan infrastruktur memadai.
Ditambah dengan sarana prasarana di lokasi wisata tersebut belum maksimal. ‘’Akan menyuarakan tentang itu (Air Terjun Plutak) ke paguyuban (Kakang-Senduk) dan tetap memperkaya khasanah pariwisata dengan bacaan. Kuncinya banyak membaca,’’ terang duta bahasa Jatim 2019 itu.
Capaian Ridwan tersebut tentu patur diapresiasi. Karena berhasil mengulang prestasi Andi Widodo, mahasiswa STKIP Ponorogo yang menjadi Kakang 2010 dan Raka Persahabatan Jatim 2011. ‘’Selama persiapan di kampus, Mas Andi juga banyak membantu share ilmu dan pengalamannya,’’ urai ketua senat STKIP Ponorogo itu.
Selain Ridwan, ada Hera Trisiana Andamsari yang juga menjadi finalis Kakang-Senduk 2019. Kendati demikian, mahasiswa 23 tahun itu mengaku penampilannya cukup memuaskan. Dia menampilkan pembacaan puisi pada ajang Kakang-Senduk tersebut. ‘’Selama di kampus dibimbing cara mejawab yang baik gimana, melatih mental dan dibekali materi ini sangat membantu dan kami banyak di support,’’ jelasnya. ****(her)
Pewarta: Dila Rahmatika, Jawa Pos Radar Ponorogo
Profil terkait dipublikasi Jawa Pos Radar Ponorogo, Edisi 2 November 2019.