Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo Siap Mengoptimalkan Potensi Desa
PONOROGO– Sebanyak 78 mahasiswa mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo, (Senin, 20/20). Pembekalan yang berlangsung di Graha Saraswati itu dihadiri Camat Kabupaten Sooko dan sivitas akademika STKIP PGRI Ponorogo.
Kecamatan Sooko menjadi wilayah tujuan KKN mahasiswa dalam mejalankan salah satu Tri Darma Perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Desa Klepu, Ngadirojo, Suru, Bedoho, Sooko, dan Jurug menjadi desa yang dipilih oleh LPPM STKIP STKIP PGRI Ponorogo. Pemilihan Kecamatan Sooko diladasi akan faktor potensi desa dan kearifan lokal yang bisa dikembangkan mahasiswa bersama masyarakat.
Pengabdian masyarakat ini menjadi tonggak mahasiswa dalam menerapkan kelimuan akademik secara nyata di masyarakat. Persiapan secara matang dan maksimal menjadi kunci dalam pelaksanaan KKN ini. Untuk itu, pembekalan itu bertujuan untuk mematangkan persiapan para mahasiswa.
“Ada tiga kunci yang wajib dipahami dan diterapkan ketika KKN nanti. Kenali masyarakat, komunikasi yang baik, dan berbaur bersama,” ujar Dr. Sutejo, M.Hum selaku ketu STKIP PGRI Ponorogo.
Melalui tiga kunci itu pihaknya berharap mahasiswa bisa menyatu dan memberikan kontrubusi nyata. Juga memberikan contoh dalam bersikap. Terpenting menunjukan sebagai akademisi yang berkarakter dan berbudi luhur.
Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu juga mewanti-wanti mahasiswa untuk cerdas dan cermat. Terutama dalam melihat dan mengembangkan potensi desa masing-masing kelompok. Harapannya, selaras dengan tema yang diusung yaitu mengoptimalkan potensi masyarakat desa menuju kemandirian berkarya.
Kusni, S.Sos.,M.M selaku Camat Sooko dalam kesempatan itu membeberkan kondisi setiap desa, baik secara geografis maupun potensi yang dimiliki. Ia mencontohkan desa Jurug yang terkenal dengan wisata air terjun Pletuk. Desa Klepu yang memiliki objek wisata Goa Maria. Desa Ngadirojo yang terdampak pembangunan waduk yang berpotensi jadi wisata baru.
Wisata-wisata yang dimiliki setiap desa menjadi destinasi yang indah dan menarik. Kehadiran mahasiswa KKN STKIP PGRI Ponorogo diharapkan membawa warna baru, semangat, dan perubahan untuk masyarakat desa Sooko, ujarnya.
Pihaknya juga menyebut mahasiswa KKN nantinya menjadi pahlawan di masyarakat. Artinya pahlawan dalam menggerakkan dan menciptakan perubahan untuk masyarakat desa Sooko. “Saya berharap masyarakat bisa terinspirasi untuk mengkuti jejak mahasiswa. Mengubah pola pikir yang seringkali masih tradisional,” ungkapnya.
Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STKIP PGRI Ponorogo diikuti empat Program Studi, yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Jawa, dan Pendidikan PG-PUAD. Selepas pembekalan mahasiswa harus melakukan obervasi, penyusunan program kerja, dan pelaksanaan KKNT. Red/ags Humas
1 Komentar pada Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo Siap Mengoptimalkan Potensi Desa