Dosen STKIP PGRI Ponorogo Berbagai Tips Mendampingi Anak Di Era Kenormalan Baru
Ponorogo,- Banyak orang tua yang mengeluh dalam mendampingi anak di era kenormalan baru. Guna mengatasi masalah tersebut Ririen Wardiani selaku dosen STKIP PGRI Ponorogo berbagi pengalaman tips dalam mendampingi anak di masa pandemic, (Sabtu, 5/12)
Kegiatan yang digagas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo itu dihadiri 70 peserta dari anggota PKK desa Totokan. Turut hadir Kades Totokan dan Tim Penggerak PKK. Parenting tersebut dibuka langsung oleh Camat Marak Muhammad Ismsil.
Ririen Wardiani yang didapuk sebagai pemateri menyampaikan beberapa tahapan perkembangan anak. Terlebih di era pandemik yang berpengaruh dalam pola berpikir dan kepribadian anak. Menurut dosen Pendidikan PG-PAUD itu terdapat beberapa hal perlu diperhartikan orang tua.
“Mengapa anak tidak percaya diri dan selalu ragu-ragu, bagaimana menyugesti anak agar berbuat positif, usia berapa bisa dilihat bakat dan bolehkah anak PAUD diajari membaca, dan bagaimana cara memberi reward,” uangkapnya dihubungi melalui WhatsApp.
Pihaknya juga membeberkan masalah yang muncul dalam pengasuhan anak di era kenormalan baru. Ririen menyebut sekurangnya delapan permasalahan. Minat belajar, materi pembelajaran, komunikasi, stategi, waktu, gaptek, kerja sama, dan kurang sabar.
Dalam tersebut itu orang tua harus memberikan perlakuan bahwa semua anak itu cerdas. “Setiap anak itu berharga, setiap anak adalah istimewa dank arena setiap orang itu terlahir sebagai seorang bintang,” tuturnya.
Selain memberikan pelatihan dalam mendampingi anak di era kenormalan baru. Dosen STKIP PGRI Ponorogo itu juga melakukan survie. Menurutnya, survie sederhana itu berkaitan dengan permasalahan orang tua dalam mengasuh anaknya.
“Terdapat delapan permasalahan yang dipaparkan dalam survie sederhana itu,” ungkapnya.
Berdasarkan survie dari 70 peserta ditemukan hasil bahwa orang tua kurang sabar dalam mengasuh anak. Orang tua mudah menyerah dan kurang teliti dalam mendampingi utamanya dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara daring. “Nanti akan ditindaklanjuti dalam grup WhatsApp yang dibuat oleh tim penggerak PKK dan saya dampingi dan fasilitasi,” pungkas Ririen Wardiani. Red/ag/Humas
Previous