STKIP PGRI Ponorogo Kerja Sama dengan Pemerintah Desa, Wujudkan Sumber Daya Manusia Unggul
Ponorogo_ Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab dalam meningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Secara khusus di lingkup pendidikan untuk menjadikan masyarakat yang unggul. Peran inilah yang menginspirasi STKIP PGRI Ponorogo membangun kerja sama dengan pemerintah desa.
Kerja sama sebagai program kuliah gratis, STKIP PGRI Ponorogo memfasilitasi masyarakat desa yang memiliki keterbatasan secara ekonomi. Untuk melanjutkan jenjang kuliah di perguruan tinggi.
“Kami menyediakan beragam beasiswa untuk mereka, salah satunya KIP-Kuliah,” ujar Dr. Sutejo, M.Hum ketua STKIP PGRI Ponorogo.
Lanjut Sutejo, kerja sama dengan pemerintah desa dirasa tepat. Karena tahu betul akan kondisi masyarakatnya yang memang memiliki keterbatasan ekonomi atau tidak. Sehingga, tidak akan muncul yang namanya salah sasaran.
Pihaknya juga menegaskan calon penerima program kuliah gratis akan diseleksi langsung oleh pemerintah desa. Rekomandasi tersebut yang akan dipakai pihak lembaga untuk memutuskan penerima program itu.
“Soal menakisme pendataan penerima. Kami mempercayakan dengan pihak desa. Karena mereka punya datanya secara lengkap,” tambahnya.
Program kuliah gratis mendapatkan respon positif dari berbagai desa. Sejumlah desa telah terlibat dalam program kuliah gratis itu. Menariknya, tidak hanya dari lingkup Kabupatan Ponorogo juga Kabupaten Magetan dan madiun.
“Terbaru kami menjalin kerja sama dengan desa Mategal Madiun. Sebelumnya dengan desa Singgahan, Paringan, dan Sidorejo” ujar Adip Arifin, M.Pd selaku wakil ketua 1 STKIP PGRI Ponorogo.
Ia membeberkan, pihak kampus melalui humas menyiapkan media publikasi untuk setiap desa. Nantinya akan di unggah melalui media sosial kampus dan puluhan media partner lainnya. Sehingga, akan mudah menjangkau warga desa Mategal secara khusus dan masyarakat secara umum.
Disinggung syarat dan ketentuan dalam program kuliah gratis, pihaknya menjawab gambaran secara umum saja. Berupa warga desa yang bersangkutan, lulusan tahun 2019, 2020, dan 2021, serta berasal dari keluarga kurang mampu.
“Program kerjasama intinya sebagai bukti keseriusan kami dalam menyiapkan generasi unggul dan literat yang akan menjadi ujung tombak perubahan pendidikan di masa yang akan datang,” tambahnya.
Tidak menutup kemungkinan beberapa desa mengkuti kerja sama. Menurut informasi yang diterima tim Humas STKIP PGRI Ponorogo sudah ada beberapa desa telah menghubungi untuk terlibat dalam program kuliah gratis.
“Responnya luar biasa. Apalagi untuk membangun sumber daya yang unggul yang akhirnya untuk kemajuan desa juga,” ujar Edy Suprayitno, M.Pd wakil ketua 2 STKIP PGRI Ponorogo. Red/Agus_Humas