Sutejo Berbagai Tips Menulis Populer di Media dalam Bimtek Guru Menulis
Ngawi,- Pandemi tidak menyurutkan tekat 89 guru tingkat SMA dan SMP di sekitar Kecamatan Ngerambe, Ngawi dalam mengikuti bimtek guru menulis. Begitu juga, 125 guru dari berbagai wilayah yang mengikuti secara daring, (Kamis, 18/21).
Bimtek yang menghadirkan tokoh-tokoh literasi nasional itu berlangsung di SMA N 1 Ngrambe. Dr. Sutejo, M.Hum yang di dapuk menjadi pemateri mengaku bangga. Di tengah kondisi demikian para pendidik tetap semangat untuk mengasah keterampilan menulis.
Sutejo dengan gayanya santai, mengajak peserta menyelami indahnya menjadi penulis. Ia bercerita berbagai pengalaman menulis, memenangkan puluhan kali lomba menulis tingkal regional maupun nasional, dan 2 kali di undang ke istana presiden berkat menulis pula.
Karyanya juga bertebaran di berbagai media cetak lokal maupun nasional. Bahkan, di tengah kesibukan menjadi seorang dosen justru semakin produktif dalam menulis. “Kejadian-kejadian di ruang kelas, ide potensial untuk dijadikan tulisan,” tuturnya.
Bagi Sutejo, menjadi seorang guru adalah ladang untuk meraup ide-ide dalam menulis. Permasalahan siswa di sekolah bisa di kemas dalam bentuk tulisan. “Jika menemukan masalah anak. Refleksikan dalam tulisan. Hasilnya akan indah,” ujar Sutejo.
Lelaki yang menjabat ketua STKIP PGRI Ponorogo itu menyayangkan kondisi sekarang. Banyak penulis potensian, tetapi kurang sabar dan telaten dalam menunggu proses. Masih suka mencomot karya orang lain dan ingin instan terkenal. Selain itu, merebaknya media daring yang tidak terukur secara kualitas dan berkurangnya kompetinsi antar penulis. Hal yang menjadi gairah dalam menulis semakin menurun.
jika memutuskan diri ingin menulis menurut Sutejo memerlukan; (i) biasakanlah menangkar atau menyangkarkan ide, (ii) merenungkan dan memikirkan ide dalam kondisi apa pun, (iii) mendiskusikannya dengan orang atau bacaan, (iv) kumpulkan informasi dan data, (v) berlatihlah melakukan analisis masalah, (vi) latihlah untuk memecahkannya dengan teori tertentu.
Penghujung materi, Sutejo mengingatkan untuk terus menulis. Terlebih sebagai seorang guru menulis menjadi sebuah kebutuhan. ”Menulis itu kodrat. Dalam perintah agama di dalam kitab suci, menulis dan membaca adalah wajib,” pungkasnya.
Menariknya, bimtek yang berlangsung selama lima hari itu juga mengahadirkan berbagai tokoh literasi nasional. Seperti, Prof. Djoko saryono, Tengsoe Tjahjono, Supardi, dan Tjahjono Widijanto selaku kepala sekolah SMA N 1 Ngrambe.
Sri Wulandari salah satu peserta mengaku terkesan. “Apik, mengesankan, kocak. Menulis itu ternyata gampang. Kalau niat, latihan, rutin, dan istiqomah,” tutur perempuan yang juga kebetulan menjadi moderator. Red/Agus_Humas
Previous