Tunggu Jaminan Sekolah Aman dari Sebaran Covid-19
Kualitas pendidikan mundur satu tahun seumur dengan Covid-19 yang mewabah. Tanpa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan interaksi langsung antara guru dan peserta didik, maka tidak menjamin terjadi transformasi pengetahuan.
“Menyangkut dengan pembelajaran mental peserta didik juga. Pendidikan budi pekerti itu sulit dilakukan jarak jauh,” kata Rektor STKIP PGRI Ponorogo Sutejo kemarin (11/3).
Sutejo mendesak pemerintah segera meredam persebaran virus SARS-CoV-2 agar PTM lekas berlangsung kembali. Penanggulangan wabah yang berlarut lantaran kebijakan yang kurang sistematis bakal kembali mengorbankan masa depan pendidikan. “ Kebijakan yang koordinatif dan produktif diperlukan untuk menyudahi pandemi. Kehidupan harus terus berjalan. Jangan karena Covid-19 semua sector dikorbankan,” ujarnya.
Menurut dia pembelajaran jarak jauh (PJJ) menimbulkan sederet persoalan kesulitan. Mulai teknik hingga nonteknis. Sebab, tidak semua guru dan murid memiliki perangkat yang memenuhi syarat kelayakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam jaringan (daring) itu. Apabila di daerah terpencil. Fasiitas jaringan internet yang menjamin suksesnya pelaksanaan pembelajaran daring juga belum merata. “ Penguasaan guru dan peserta didik terhadap teknologi pembelajaran daring masih perlu dipertanyakan,” bebernya.
Pemangku kebijakan, kata Sutejo, harus berani mengambil kebijakan yang tepat jika menyangkut masa depan anak bangsa. Namun, bukan berarti mengesampingkan urusan kesehatan dan keselamatan dari ancaman virus. “ Sebagai pendidik, saya menunggu sebuah kebijakan stategis yang mampu menjamin keselamatan lingkungan sekolah dari persebaran Covid-19,” tagasnya. (Mg4/cl/hq)
Sumber Berita: Jawa Pos Radar Ponorogo (edisi, Jum’at 12 Maret 2021)