Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo Terpilih Menjadi Delegasi UNESCO dalam AWMUN Virtual Conference MMXXI
Ajang AWMUN Virtual Conference MMXXI dihelat dengan misi utama memfasilitasi para pemuda di seluruh dunia yang berusia di bawah 25 tahun. Guna memiliki pengalaman melakukan konsolidasi dan lobi terkait isu-isu Internasional. Melalui peran mereka sebagai delegasi dari negara-negara anggota dewan PBB. Para pemuda tersebut berkesempatan untuk memperluas koneksi berskala internasional. Mereka juga berpeluang untuk mendapatkan ide maupun perspektif yang lebih luas.
Dalam acara tersebut (26/21), para peserta yang berperan sebagai delegasi dari negara-negara peserta PBB akan saling bekerjasama untuk merancang solusi bagi isu global yang ada. Solusi tersebut harus diambil berdasarkan kebijakan negara delegasi dan kebijakan PBB secara internasional. Sebagaimana sidang Dewan PBB sebenarnya, dalam ajang ini masing-masing delegasi juga berjuang agar delegasi dari negara-negara lain mendukung resolusi yang mereka ajarkan.
AWMUN Virtual Conference MMXXI yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada tanggal 26-28 Maret 2021 tersebut mengusung tema Rise Up: Combating World Crisis through Global Cooperation. Terdapat 739 delegasi terpilih dari 58 negara yang dibagi dalam 12 dewan, yakni: DISEC, UNODC, SPECPOL, WHO, UNESCO, IMF, UNICEF, UNHCR, ILO, UNCTAD, WORLD BANK, dan ECOSOC.
Total 29.420 pendaftar yang berasal dari 185 negara, Hidayatul Lutfiya Azizah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ponorogo terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia yang berperan menjadi delegasi negara Peru dalam Dewan PBB: UNESCO.
“Suasana sidang Dewan PBB terasa sangat nyata. Semua peserta benar-benar berperan mengajukan pendapat, usul, dan resolusi sebagai bagian dari masyarakat internasional,” ungkap Hidayatul Lutfiya Azizah.
Lutfi sapaan akrabnya, selaku perwakilan Indonesia yang berperan menjadi delegasi dari negara Peru harus membuat position paper/draft usulan resolusi yang dibacakan dan dipertahankan dalam sidang dewan UNESCO dengan tema Preventing and Combating Violent Extremism in Developing Country.
Beragam ide dari negara-negara lain dalam satu kelompok Dewan akan dikerucutkan menjadi satu ide resolusi dari kelompok dewan PBB tersebut. Selanjutnya, resolusi dari setiap dewan akan dipresentasikan lagi dalam rapat utama dewan PBB yang dilaksanakan pada hari terakhir konferensi.
Gelaran konferensi hari terakhir tersebut juga menjadi ajang pemilihan Best Speaker dari masing-masing Dewan PBB. Walaupun belum mendapat kesempatan menjadi Best Speaker, pengalaman sebagai delegasi dalam AWMUN Virtual Conference MMXXI merupakan pengalaman internasional yang harus diulang oleh delegasi terbaik dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ponorogo.
Lutfi dalam prosesnya sempat ragu, terlebih berinteraksi dengan perwakilan dari delegasi dari berbagai negara. “Di satu sisi merupakan kebanggaan karena dapat lolos dari 29 ribu lebih partisipan dan menjadi delegasi Peru,” ujarnya.
Ia juga mengaku senang karena memiliki banyak teman dari berbagai negara. Meskipun selalu was-was saat konferensi berlangsung. Beruntung mendapat wawasan dan motivasi dari Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Ratri Harida.
“Ibu Kaprodi selalu membantu saya mulai dari persiapan awal seperti position paper dan pastinya saya juga berterimakasih kepada kampus STKIP PGRI PONOROGO tanpa dukungan dari kampus,” ungkap Lutfi kepada tim Humas.
Penulis; Lupi (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris)
Editor: Agus_Humas