Adi Santoso, Delegasi STKIP PGRI Ponorogo dalam Pembinaan ORMAWA LLDIKTI Wilayah VII
Ponorogo_ Adi Santoso merasa beruntung menjadi salah satu mahasiswa yang mengikuti pembinaan kemahasiswaan di LLDIKTI Wilayah VII angkatan V. Gelaran di Hotel Luminor Sidoarjo itu diikuti ratusan peserta dari perwakilan perguruan tinggi di Jawa Timur, Rabu (29/09).
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu sempat tidak percaya diri karena menjadi delegasi bagi kampusnya (STKIP PGRI Ponorogo). Soal kemampuan dan pengalaman berorganisasi masih dirasa kurang. Terlebih, harus berdampingan dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur.
Adi lantas menampik ketidakpercayaan diri itu. Ia merasa kegiatan dari LLDIKTI mungkin tidak ada dijumpai nanti setelah lulus kuliah. Terlebih yang menyelenggarakan lembaga pemerintah pastinya syarat akan ilmu dan pengalaman baru.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari itu, menurut Adi diisi dari para tokoh yang kenyang pengalaman di bidangnya. “Waktu itu saya belejar tentang bagaimana harus membentuk program dan kebijakan dalam kemahasiswaan, pola pembinaan modal baru (era millennial), dan pengelolaan dana yang transparansi,” pungkas Adi.
Menariknya, dalam pembinaan ORMAWA bagi mahasiswa perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI wilayah VI peserta dibekali tentang wawasan kebangsaan dan nasionalisme. Drs. Djoko Adi Wiluyo memberikan pemaparan tentang mahasiswa dan kebangsaan. Mahasiswa harus memiliki jiwa nasionalisme, tidak mudah goyah isu-isu dan propaganda untuk memecah belah kesatuan dan persatuan Indonesia, cerita Adi Santosa.
Selain itu, mahasiswa diberikan pemahaman bagaimana santun dalam bermedia sosial. Maraknya kasus pelanggaran hukum di media menjadi perhatian khusus bagi Prof. Dr. Suprapto selaku kepala lembaga LLDIKTI. Aktivitas media sosial yang meningkat harus diiringi dengan santun dalam memanfaatkan. Sehingga, mahasiswa kedepan menjadi pemuda yang cerdas mengikuti perubahan dan cerdas secara etika.
Menurut Adi Santoso kegiatan ORMAWA lingkungan LLDIKTI menambah semangat bagi mahasiswa, menambah referensi, dan menambah pengetahuan untuk berorganisasi yang baik. “Saya pribadi akan menerapkan ilmu yang didapat selama ORMAWA di kampus agar mahasiswa lain juga mampu mengembangkan potensi dan mengharumkan nama kampus,” tuturnya kepada tim humas.
Sedangkan, menurut Heru Setiawan selaku wakil ketua 3 bidang kemahasiswaan. ORMAWA menjadi wadah mahasiswa untuk berguru dari para pakarnya. Sesampainya di kampus harapannya menjadi pioneer untuk memompa semangat mahasiswa lain mau berorganisasi.
Red/Agus S_Humas