Sempat Kesulitan Tema, Shinta Juara 2 Cipta Baca Puisi
Ponorogo,_ Afiffah Shinta Nur Aida tidak menyangka menjadi pemenang kedua dalam lomba cipta baca puisi HMJ PGMI IAIN Ponorogo. Jelang satu hari batas pengumpulan, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu baru menyelesaikan karyanya. Padahal tidak saja menulis melainkan mengirimkan dalam bentuk video pembacaan.
Tentu, Shinta panggilan akrabnya sempat was-was akan hasilnya tidak maksimal. Terlebih, dalam pembuatan video harus menyesuaikan dengan tema yang disediakan. Beberapa kali mencari lokasi, sebelum memutuskan dengan berlatar hutan kayu jati.
“Lokasi shoot yang sekiranya saya bisa. Mengekspresikan diri saya tanpa sungkan dengan sekitar,” ujarnya.
Pemilihan hutan kayu jati bukan tanpa sebab. Menurut Shinta harus mencari filosofi kayu jati itu sendiri lalu dikaitkan dengan tema puisi. Sehingga, memiliki keselarasan bukan sekadar pemanis semata. Lalu hasil Shoot video pembacaan puisi diunggah di youtube masing-masing peserta.
Shinta harus bersaing dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Jumlah peserta pun dibatasi hanya 30, yang menjadi lomba semakin menarik dan menantang. Meskipun pernah menjadi juara 3 puisi aksioma 2020 dan juara 1 menulis surat untuk bupati Ponorogo. Rasa kurang percaya diri selalu timbul di hati, ceritanya.
Perempuan yang suka membaca itu sempat mengalami kesulitan karena tema yang terlalu ilmiah. Beberapa kali puisi yang ditulis tidak sesuai. Harus mencari berbagai informasi baik dari buku maupun dari berbagai sumber lainnya.
Perjuangan dalam cipta baca puisi terbayar dengan baik. Namanya tercantum sebagai juara dua dalam lomba tersebut. Perasaan senang, haru, dan bahagia campur menjadi satu. Meskipun begitu, menurutnya bukan puncaknya melainkan tangga untuk berproses.
Cutiana Windriastuti selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo. Bangga dan senang terhadap prestasi mahasiswanya.
Mengikuti lomba cipta baca puisi merupakan salah satu ajang untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengapresiasi salah satu bentuk karya sastra, selain juga untuk menambah pengalaman dan kepercayaan diri, ujarnya kepada tim humas.
Sementara, Haru Setiawan wakil ketua 3 bidang kemahasiswaan prestasi yang diraih Shinta menunjukkan peran STKIP PGRI Ponorogo dalam mewadahi mahasiswa yang memiliki potensi untuk terus berprestasi. Selaras dengan jargon kampus yaitu Pelopor Kampus Literasi Indonesia.
“Tetap semangat belajar dan rendah hati, semoga bisa menjadi inspirasi untuk seluruh mahasiswa dalam berkarya dan berkarya,” pesan Heru Setiawan.
Red/Agus_Humas
Previous
Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo Kenalkan Tradisi Muludan melalui Game Simulasi Android
Next