Sutejo: KKNT adalah Ladang Belajar Kehidupan dari Realitas Sosial
Ponorogo—Sutejo, Ketua STKIP PGRI Ponorogo, menjadi salah satu pembicara dalam acara Pembekalan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo (17/1). Acara ini berlangsung di Graha Saraswati dan diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta KKNT 2022. Pada kesempatan ini, Sutejo memaparkan orientasi program KKNT 2022.
Ada lima filosofi KKNT yang diusung Kampus Literasi menurut Sutejo. Belajar kehidupan dari realitas sosial adalah filosofi yang utama. Menurut pakar literasi ini, kepekaan sosial merupakan modal utama setiap mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat. Untuk itulah ia mengatakan bahwa kehidupan sosial adalah bentuk kampus yang terbuka.
“Di KKNT nanti, sudah dipastikan teman-teman akan bertemu dengan banyak guru kehidupan. Galilah nilai-nilai kehidupan mereka, tulis dan renungkan!” tutur Sutejo.
Program KKNT kali ini dipastikan berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Setiap mahasiswa peserta KKNT diberi tugas untuk menggali nilai-nilai kehidupan di masyarakat. Nilai kehidupan yang dimaksud tentu berkaitan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di sana.
“Tidak hanya pejabat desa, mungkin teman-teman akan menemukan orang-orang dengan nilai kehidupan lebih. Entah itu etosnya atau kebaikan jiwanya. Datangi dan uliklah nilai-nilai dari tokoh-tokoh kehidupan itu.” tambah Sutejo.
Ada tiga luaran utama yang wajib dipenuhi setiap mahasiswa dalam penyelenggaraan KKNT kali ini. Pertama, tulisan inspiratif berkenaan pengalaman dan nilai-nilai yang mahasiswa dapatkan saat KKNT. Sutejo mengilustrasikan bentuk tugas pertama ini seperti buku harian. Kedua, tulisan feature. Di tugas kedua ini, mahasiswa diminta mencari tokoh-tokoh inspiratif yang bisa dipelajari hikmah dan nilai kehidupannya. Tokoh inspiratif menurut Sutejo tidak pejabat desa, namun justru orang-orang yang terlihat sederhana atau unik yang memiliki nilai kehidupan. Ketiga, video feature. Tugas ketiga ini merupakan salah satu misi KKNT 2022 untuk membantu memperkenalkan sosok-sosok inspiratif tersebut ke dalam bentuk video.
Peserta tampak antusias. Hal ini disebabkan Sutejo menyuguhkan materi dengan santai diselingi dengan beberapa guyonan. Di sepanjang acara Sutejo selalu menekankan pentingnya kecakapan sosial terutama dalam berkomunikasi. Ia berharap setiap mahasiswa tetap mengusung visi kampus. Dan sebagai agen sosial di masyarakat, mahasiswa hendaknya membantu menyelesaikan masalah yang terjadi serta ikut mengembangkan potensi yang ada. [] Red/ Humas