Agenda Rutinan, Pengikat Kekeluargaan
Ponorogo – Desa Singgahan, Pulung, bulan ini kembali menggelar ‘Majlis Dzikrul Ghofilin’. Masyarakat Desa Singgahan menggelar acara ini setiap 35 hari sekali atau biasa disebut agenda selapanan. Pelaksanaan kegiatan rutinan ini diharapkan mampu membuat masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Acara yang digelar pada Rabu (2/2/2022) lalu itu dihadiri oleh jamaah Dzikrul Ghofilin, tokoh agama, pemerintah desa, dan masyarakat desa Singgahan. Semua yang hadir sangat antusias mengikuti dzikir bersama. Suasana semakin ramai ketika mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo berjalan memasuki aula Balai Desa Singgahan. Mahasiswa KKNT yang mengabdi di desa Singgahan itu datang memenuhi undangan dari Kepala Desa untuk mengikuti kegiatan rutinan Dzikrul Ghofilin.
Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu melaksanakan salat Isya berjamaah yang dipimpin oleh Saiful Mustofa, Modin Desa Singgahan. Usai salat, acara dzikrul ghofilin pun dimulai, dengan dipandu imam para jamaah melantunkan kalimat dzikir secara bersama-sama. Para jamaah melantunkan Kalam Allah dengan serempak. Dipandu oleh Saiful Mustofa, semua jamaah tampak menirukan dengan khidmat. Tepat pukul 21.20 WIB, acara dzikrul ghofilin telah selesai dilaksanakan. Para jamaah bersiap-siap untuk kembali ke rumah masing-masing.
“Semoga warga Desa Singgahan selalu diberikan kesehatan, kesabaran, ketabahan, ketenangan dan ketentraman,” ungkap Wahid Riyadi, Kepala Desa Singgahan.
Kelompok KKNT Desa Singgahan merasa beryukur karena diberi kesempatan untuk bergabung dalam acara tersebut. Aan Nurfadli, salah satu mahasiswa KKNT yang hidup di pondok pesantren merasakan kebermanfaatan ilmu yang selama ini didapatkannya. Pihaknya yang telah lama hidup di pondok pesantren merasakan senang bisa hadir dalam acara tersebut. Aan juga menambahkan, acara semacam itu perlu dibudayakan.
“Alhamdulillah kami senang bisa mengikuti kegiatan rutinan dzikrul ghofilin bersama warga desa Singgahan. Semoga dengan adanya acara ini apa yang menjadi keinginan warga bisa terkabul, dan tentunya Desa Singgahan semakin menjadi desa yang semakin maju, dan sukses,” tambah Septiana Kumala Dewi, mahasiswa KKNT.
Acara dzikrul ghafilin yang juga ditutup dengan bincang bersama dan menikmati jajanan. Hal ini menjadikan nuansa silaturahmi semakin terasa. Tidak ada sekat antara perangkat desa, masyarakat, dan mahasiswa KKNT yang baru beberapa hari mengabdi di Desa Singgahan. Hal ini tentu menjadi kegembiraan bagi mahasiswa KKNT yang telah disambut dan diberi kesempatan dengan ramah. []
Pewarta: Sriyatin, Mahasiswa KKNT Desa Singgahan
Penyempurna: Sri Wahyuni