Bangun Motorik Anak, Mari Tadabur Alam
Tadabur Alam dan outbond mahasiswa KKNT Desa Banaran bersama TK PKK Banaran terlaksana di Wisata Sawah Lungguh (WSL), Kamis (10/02). Lokasi wisata tersebut berada di Kecamatan Pudak yang kurang lebih sejauh 5 kilometer dari Posko KKNT Desa Banaran. Karena itu, tidak perlu memakan waktu untuk sampai ke tujuan.
Kegiatan tersebut tamsilnya luaran mata pelajaran tema ‘rekreasi’ di semester tahun ini, “Tidak saja siswa TK, melainkan wali murid juga turut berpartisipasi. Mereka melakukan senam bugar jasmani,” ungkap Wiji, selaku Kepala TK saat ditemui.
Diramaikan 39 peserta, berserta wali murid, tadabur alam dan outbond berpotensi besar mengembangkan kemampuan motorik anak-anak usia dini. Mereka tidak sekadar rekreasi tetapi mengembangakan keenam aspek berdasarkan perkembangan pada anak-anak usia dini.
Diawali dengan kegiatan senam bersama, semua siswa, wali murid, dan mahasiswa KKNT menggerakkan tubuh bersama. Mereka mengikuti gerakan senam yang dipandu oleh salah seorang guru. Tampak wajah sumringah terpancar ringan. Senyum mereka mekar, tidak ingin segera layu sebelum musik pengiring tuntas.
“Kami melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum pada inti kegiatan, yaitu perlombaan,” tutur Dwi Retno, salah satu mahasiswa KKNT Kelompok 2.
Dwi merasa senang berada di tengah anak-anak usia dini. Selain mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2019, Ferlita Ayu, Fanda Rizma Rochmatun Nikmah, Desi Sriningsih, dan Elysa Tri Nur juga mengungkapkan serupa. Mereka merasa bersama anak kecil perasaan lelah mendadak hilang. Hasrat suka timbul begitu saja, sesaat melihat pancaran polos anak-anak usia dini.
“Mereka sangat happy. Energi positif itu menyalur tanpa ada jaringan semacam tali,” gurau Elysa, mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini angkatan 2019.
Selain para mahasiswa, para wali murid yang ikut memeriahkan tadabur alam tersebut juga merasa senang. Tadabur alam bagi mereka hiburan di tengah-tengah aktivitas rumah tangga. Lewat kegiatan semacam ini, bagi Erna, salah satu wali murid memiliki kekuatan silaturahmi luar biasa. Wali murid dan guru-guru perlu bersinergis bersama demi masa depan anak-anak.
Usai senam, acara dilanjutkan dengan outbond perlombaan yang dipelopori oleh segenap mahasiswa KKNT. Kali itu, perlombaan yang dihelat, seperti lomba estafet karet dan bisik rantai. Kedua lomba diminati banyak anak. Kegiatan berjalan meriah dan riuh tepuk tangan memenuhi Wisata Sawah Lungguh. Mereka ada yang bertingkah laku mengundang tawa. Lantaran beberapa di antara mereka ada yang kesulitan menuntaskan permainan.
“Dunia anak adalah bermain. Namun, kali ini mereka tidak sekadar bermain tetapi melatih motorik masing-masing. Pastinya, kalau mereka senang, instruksi apa pun yang kita berikan pasti segera ditangkap,” jelas Wiji.
Kegiatan usai, semua peserta tadabur alam dan outbond beristirahat. Mereka makan bersama sambil sesekali bercakap-cakap. Tampak keakraban terbangun di antaranya. Kegiatan itu pun, kemduian diakhiri dengan foto bersama dan pembagian hadiah kepada seluruh siswa.
“Kegiatan semacam ini perlu diadakan atau dijadikan rutinitas. Pasalnya melalui permainan anak-anak akan belajar banyak hal,” ungkap Desi salah satu mahasiswa KKNT usai membagikan hadiah.
Penulis/ Dwi Retno
Editor/ Suci Ayu Latifah