Cara Hidupkan Perpustakaan Sekolah
Ponorogo_ Perpustakaan menjadi jantung hati sebuah sekolah. Berjajar buku menyuguhkan segudang ilmu untuk siapa saja yang membacanya. Sayangnya, pandemi memberi dampak signifikan pada perpustakaan. Dahulu ramai pengunjung kini menjadi sepi, kondisi buku pun kurang terurus.
Melihat realitas tersebut, mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo tergerak untuk menghidupkan kembali ruh perpus yang hilang. Bekerjasama dengan SDN 2 Wagir Kidul, Kecamatan Pulung mengadakan pemilihan pustakawan cilik tahun 2022, (Kamis, 16/2/2022). Program pustakawan cilik sebagai upaya pemberdayaan siswa sebagai administrator dan influencer untuk pengelolaan dan pengembangan perpustakaan sekolah.
Program pustakawan cilik dilakukan dengan tiga tahap pelaksanaan, yakni (1) pemilihan duta pustakawan cilik, (2) pelatihan dan pendampingan, serta (3) pemantauan. Tahap awal, sebanyak 7 siswa terpilih yang masing-masing berasal dari kelas 3, 4 dan 5. Mereka kemudian diberikan pelatihan dan pendampingan tentang tata cara mengelola perpustakaan. Mulai dari menata buku, mengelompokkan jenis buku, hingga mencatat sirkulasi buku. Selanjutnya, dibimbing bagaimana cara mengajak mengunjungi perpustakaan.
Para siswa yang dilatih nantinya akan bertugas sebagai pustakawan cilik di sekolahnya. Mereka akan menjadi penggerak roda literasi di lingkungan sekolah. Tentunya melalui gerakan membaca di perpustakaan. Selain itu, mempunyai tanggung jawab untuk mengajak teman-temannya berkunjung dan membaca di perpustakaan.
“Senang bisa dipilih jadi duta pustakawan cilik, membantu meramaikan lagi perpustakaan sekolah,” ungkap Jeva siswa kelas 5 yang terpilih menjadi Duta Pustakawan Cilik Sekolah.
Tak hanya pemilihan duta pustakawan cilik, dalam kesempatan yang sama, Ali Mustofa, selaku Kepala Sekolah bersama mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo juga melakukan peresmian kembali perpustakaan sekolah. Hal sebagai awal beroperasinya kembali perpustakaan sekolah yang telah lama tutup.
“Saat kami datang ke perpustakaan ini, kondisinya kurang terawat. Padahal buku dan fasilitas terbilang lengkap” ungkap Adelya, salah satu mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo.
Ia berharap dengan kembalinya ruh perpustakaan bisa menjadi semangat siswa dalam membaca. Paling tidak hadirnya pustakawan cilik membawa warna baru untuk perpustakaan SDN 2 Wagir Kidul, lanjut Adelya.
Antusiasme siswa, guru dan kepala sekolah menyambut pembukaan kembali perpustakaan begitu menyala. Terbukti dengan wajah sumringah dan gemuruh sambutan saat upacara peresmian dan potong pita pembukaan perpustakaan sekolah.
Ali Mustofa, Kepala SDN 2 Wagir Kidul mengapresiasi program yang dilakukan mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo. Terlebih memiliki niat mulai, yaitu untuk kemajuan pendidikan di Wagir Kidul.
“Saya dan guru-guru lain pasti melanjutkan pustakawan cilik untuk tahun-tahun berikutnya, ” pungkasnya.
Pewarta: Vatarisma Diah Ayu Atalanta (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris)
Sumber berita: Harian Surya Edisi 24 Fabruari 2022