Jemaah Masjid Al Barokah Dukuh Sawur Gelar Pengajian Rutin
Ponorogo – Senin (7/2), warga Dukuh Sawur, Desa Tegalrejo, Pulung, menggelar pengajian rutinan. Kegiatan yang digelar setiap malam Selasa Kliwon itu merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh masyarakat sekitar yang tergabung dalam jemaah masjid Al Barokah. Berlangsung di masjid Al Barokah, Dukuh Sawur, acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Para jemaah mengikuti pengajian dengan sangat antusias.
“Ini adalah kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu. Saat mengikuti pengajian saya bisa tertawa bersama. Selain terhibur saya juga mendapat pengetahuan baru,” ungkap Arifin, salah satu jamah.
Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB itu menghadirkan ulama kondang, Kiai Syafi’i dari Pondok Pesantren ‘Ainul Ulum, Pulung. Selain jemaah masjid Al Barokah dan masyarakat sekitar, mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo juga turut meramaikan pengajian tersebut.
“Selama KKN di sini, saya baru pertama kali mengikuti pengajian seperti ini. Mubalighnya berceramah dengan merujuk kitab Jawa Pegon. Hal ini mengingatkan saya pada masa-masa sekolah di Madrasah Aliyah. Dulu saya pernah mempelajarinya dan pengajian ini mengingatkannya kembali,” ungkap Ajeng Puri, mahasiswi KKNT dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2019.
Adapun acara tersebut bertujuan mengajak masyarakat—khususnya Dukuh Sawur—untuk menambah wawasan mereka tentang ilmu agama. Dalam pengajian kali ini, tema yang dibahas adalah perihal tasawuf dalam bab kewajiban, seperti kewajiban orang tua menafkahi anaknya, kewajiban seorang suami terhadap istri, kewajiban tentang hati yang mengimani Qadha Qadar dan takdir Allah, dan lain sebagainya.
“Dengan adanya pengajian rutinan ini kita sebagai jemaah mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Kegiatan ini akan sangat berguna bagi kami yang mayoritas masih rendah dalam hal pengetahuan agama. Kenikmatan ini bertambah dengan kehadiran mahasiswa KKNT di tengah-tengah kami,” tutur Yayuk, salah satu jemaah masjid Al Barokah Dukuh Sawur, Tegalrejo.
Acara yang berlangsung dengan khidmat tersebut berakhir tepat pukul 22.00 WIB. Sebagaimana tema dalam pengajian ini ‘setiap orang lekat dengan kewajiban’ maka semua warga masyarakat menutup kegiatan tersebut dengan bersih-bersih dan mengembalikan segala sesuatu seperti semula. Ini merupakan wujud nyata dari sebuah kewajiban.
“Pengajian ini tidak membosankan. Mubaligh menyampaikan ilmu dengan bahasa yang santai sehingga mudah dipahami. Di sini saya mendapatkan ilmu dan keluarga baru. Semua jemaah sangat ramah dan mengapresiasi kedatangan mahasiswa KKNT,” ungkap Bayu Dwi Saputra, mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa Angkatan 2019. []
Pewarta: Dendy Catur
Editor: Sri Wahyuni
Previous