Sambut FLS2N, Mahasiswa KKNT Desa Singgahan Berbagi Keterampilan
Ponorogo – Akhir-akhir ini Sekolah Dasar Negeri 1 Singgahan tengah disibukkan dengan kegiatan persiapan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). FLS2N merupakan salah satu ajang lomba bergengsi yang diadakan dari Kemendikbud untuk mewadahi minat dan bakat siswa dalam berbagai perlombaan. Mulai dari baca puisi, mendongeng, bernyanyi, melukis, bermusik, dan lain sebagainya.
Festival ini menyasar dari tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK yang diseleksi dengan beberapa tahap, yaitu dari sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Festival ini tentu menjadi salah satu upaya sekolah dalam mengembangkan potensi siswanya dalam berbagai cabang seni lomba yang telah ditentukan.
Pagi itu, Senin (14/2), dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo mendapat kesempatan untuk bergabung bersama SDN 1 Singgahan dalam rangka persiapan FLS2N. Yeni Kartikasari akan membantu melatih pembacaan puisi, dan Aryn Dwi Handayani membantu melatih menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dengan suara lantang, Yeni Kartikasari mulai membacakan puisi milik Sapardi Djoko Damono. Siswa-siswi calon peserta lomba memperhatikan dengan serius hingga usai, lalu riuh tepuk tangan hadir melegakan. Sementara itu, diruangan sebelah Aryn Dwi Handayani, mulai melantunkan irama lagu Indonesia Raya dengan khidmat. Dua mahasiswa KKNT yang tengah mengabdi di Desa Singgahan tersebut terbuka dengan sepenuh hati dalam mengantarkan siswa SDN 1 Singgahan menyongsong FLS2N.
Dalam kesempatan itu, Yeni Kartiksari menjelaskan, salah satu bekal membaca puisi adalah keberanian. Keberanian inilah yang akan mengantarkan seseorang untuk percaya diri dalam membuka suara. Sebab terdapat perbedaan antara suara yang bersifat berani dan suara yang bersifat ragu-ragu. “Setiap orang memiliki warna vokal yang berbeda, semua dapat dilatih dengan latihan pernafasan dan penyebutan huruf vokal secara teratur dengan tinggi nada yang bervariasi,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan Aryn Dwi Handayani. Pihaknya memaparkan, salah satu bekal dalam bernyanyi juga keberanian. Sebab banyak orang yang memiliki warna vokal bagus tetapi tidak mau mengasah dengan baik. Alhasil, bakat alam yang dibawanya sejak lahir menjadi tertutup karena ragu-ragu untuk ditunjukkan.
Dalam hal membaca puisi dan bernyanyi, kedua mahasiswa KKNT itu sepakat mengenai teknik pernafasan dan vokal yang hampir mirip. Keduanya memerlukan latihan secara teratur dan keberanian untuk membuka alat pengucapan. Hal ini dilakukan supaya huruf-huruf dapat keluar dengan jelas.
“Saya dulu juga penakut, bahkan saat FLS2N di tingkat provinsi saya masih takut. Namun guru saya selalu memberikan harapan, semuanya dimulai dari keberanian,” ungkap Yeni Kartikasari, mahasiswa yang pernah menjuarai FLS2N tangkai lomba Baca Puisi Tahun 2017.
Yeni dan Aryn merasa senang bisa turut berpartisipasi dalam persiapan FLS2N di SDN 1 Singgahan. Meskipun, mereka tidak mengabdi untuk mengajar di sekolah. Mereka tampak bergembira dapat terlibat dalam proses perlombaan tersebut. “Mantap, sembari kami belajar bersama anak-anak, banyak ibu guru yang mendampingi kami berlatih. Semoga sukses dalam setiap proses,” ungkap Aryn Dwi Handayani.
Di lain pihak, Siti Winarsih selaku kepala SDN 1 Singgahan memberikan dukungan penuh terhadap siswanya yang akan mengikuti FLS2N. Guru-guru yang ada di di sekolah tersebut tampak antusias dengan memberikan semangat kepada siswanya. Kehadiran mahasiswa KKNT lebih-lebih sangat membantu persiapan FLS2N tahun ini.
“Kami senang, mahasiwa KKNT mau mengabdi di SDN 1 Singgahan. Seandainya KKNT lebih lama lagi, kami berharap mahasiswa mau mendampingi anak-anak seleksi di Kecamatan,” tutur perempuan yang menjadi kepala sekolah di dua SD itu. []
Pewarta: Yeni Kartikasari
Penyempurna: Sri Wahyuni