Ikuti Acara Yasinan Terakhir Sekaligus Berpamitan
Tidak terasa sudah 4 Minggu lamanya kegiatan KKNT STKIP PGRI Ponorogo dilakukan. Kelompok 1 yang bertempatkan di Desa Bekiring mengikuti acara yasinan untuk terakhir kalinya. Seperti yang sudah diketahui kelompok yang diketuai oleh Zaki ini memang mengikuti acara yasinan yang diadakan setiap seminggu sekali di berbagai dusun Desa Bekiring itu.
Setiap kali mengikuti acara ini pada setiap malam Jumat, anggota kelompok akan dibagi beberapa lagi untuk mengikuti acara yasinan disetiap dusunnya. Setiap kali acara yasinan ini diadakan pembagian nya adalah 3-4 orang mahasiswa yang ikut. Kegiatan ini adalah kebudayaan masyarakat yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada ajaran Islam melalui cinta membaca Al-Qur’an dan salah satunya adalah pembacaan yasin yang dilakukan setiap malam Jumat.
Selain itu yasinan juga menjadi tempat silaturahmi serta ajang perbincangan oleh para ibu-ibu. Mengapa demikian karena kegiatan ini dilakukan bertempatkan di rumah para masyarakat Desa Bekiring istilah gantian tempat atau rumah sehingga hal ini bertujuan juga untuk mengetahui dimanakah para rumah ibu-ibu itu.
Seperti yang diketahui pada Rabu, 16 Februari 2022 bahwa mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo mengadakan acara penutupan serta pengajian Akbar untuk menutup kegiatan mereka di Desa Bekiring ini. Karena hal itu kegiatan acara yasinan yang terakhir itu mahasiswa KKNT STKIP PGRI Po sepakat untuk berpamitan. Perwakilan anggota yang hadir dalam acara yasinan tersebut dihadiri oleh 4 mahasiswi 2 dari pondok dan 2 lagi dari kampus STKIP PGRI Po.
Keempat nya sebelumnya sudah membagi tugas untuk siapa yang akan berpamitan, yasinan pada malam Jumat itu berada di dusun Krajan rumah ibu Mukarnan. Tepat setelah acara yasinan selesai, mahasiswi bernama lengkap Burhani Enji Retno mahasiswi pondok.
“Saya beserta teman-teman saya pada kesempatan kali ini ingin berterima kasih kepada masyarakat Desa Bekiring terutama ibu-ibu yang sudah menyambut mahasiswa KKNT STKIP PGRI Po dengan hangat dan ramah. Kami berterima kasih atas waktu dan pengalaman yang luar biasa kami dapatkan disini. Kami juga meminta maaf jika ada tutur kata atau perilaku yang kurang menyenangkan dari kami, yang pastinya ada entah disengaja maupun tidak disengaja” begitulah kiranya ujar mahasiswi yang dipanggil Enji itu.
Setelah mengatakan itu perwakilan dari ibu-ibu juga menyahuti, “Kok sudah selesai cepat sekali, apa tidak bisa diberi waktu lagi? Sebelumnya saya juga mau berterima kasih atas segala waktunya juga. Maaf jika ada acara saya atau yang lainnya tidak dapat mengikuti” ujar Bu Mukarnan.
Setiap pertemuan disitu ada perpisahan waktu yang telah berlalu cepat sekali membuat kegiatan KKNT STKIP PGRI Po ini menjadi tak terasa sudah selesai. Mahasiswa KKNT STKIP PGRI Po sendiri tidak menyangka jika kegiatan mereka di desa Bekiring ini selesai secepat ini. Namun mungkin suatu hari nanti mereka berharap akan bisa berjumpa lagi dengan masyarakat desa Bekiring ini. Juga kegiatan ini menjadi ajang temu kangen nantinya mengingat mahasiswa tahun 2018 akan menghadapi skripsi, hal ini akan membuat mahasiswa tahun 2018 jarang masuk kuliah. Melihat itu mahasiswa tahun 2019 akan merasa rindu bertemu teman mereka nantinya. Walaupun begitu doa akan selalu menyertai mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo itu.
Pawarta: Novelia Rindiani