Berlian Ramadhan Ladang Berbagi Keberkahan
Ponorogo – Lantunan sholawat bergema dalam ruangan. Sore itu, (22/04) mahasiswa yang baru menyelesaikan jam perkuliahan mulai memasuki Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo. Nuansa bulan Ramadhan semakin terasa. Peserta antusias, acara pesantren kilat dibuka dengan penuh semarak.
Muchammad Arif Muzaqi selaku ketua Ukmi Ulil Albab STKIP PGRI Ponorogo tampak tersenyum menyaksikan organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah tersebut kian semangat menebar kebermanfaatan. Menurutnya Pesantren kilat merupakan salah satu rangkaian acara dari pekan tahunan Ukmi Ulil Albab STKIP PGRI Ponorogo yang diberi nama “Berlian Ramadhan”. Adapun rangkaian acara lainnya adalah berupa Kajian, Khataman Al-Quran, dan Santunan Anak Yatim.
“Tidak ada tugas yang sangat berat jika kita jalani dengan ikhlas. Tentang berhasil atau tidak, itu persoalan kemudian. Asalkan kita sudah berusaha sampai pada puncak kemampuan. Mari kita sama-sama mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan,” ungkap mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Tentu sebuah kesempatan besar bagi mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo dapat berkontribusi dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu, Yeni Kartikasari selaku demosioner Ketua Ukmi Ulil Albab tahun 2021 menuturkan kunci menghidupkan organisasi adalah kebersamaan. Pihaknya mengibaratkan bahwa dalam kapal organisasi yang melakukan pelayaran, Nahkoda harus mengetahui arah. Sebagaimana penumpang yang memiliki berbagai tujuan. Nahkoda dan penumpang harus saling bersepakat sebelum melakukan pelayaran.
“Kita terus belajar arah dan langkah. Mari saling berbagi kebaikan dan memperbaiki diri,” ungkapnya.
Sejumlah 30 mahasiswa yang terdiri dari berbagai prodi dan angkatan turut hadir mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Acara pesatren kilat yang dibuka dengan buka puasa bersama dan shalat tarawih terasa sangat khidmat. Pasalnya malam itu juga merupakan awal malam ganjil di bulan Ramadhan.
Seluruh anggota Ukmi Ulil Albab merasa bersyukur karena kegiatan tersebut di dukung penuh oleh kampus. Ahmad Nur Ismail, salah satu dosen STKIP PGRI Ponorogo yang menjadi pemateri pertama dalam kajian ramadhan tersebut. Dalam kajiannya, pihaknya menyampaikan materi dengan tema “Risalah Pernikahan dalam Kitab Qurrotul ‘Uyun”. Ketika mahasiswa yang mayoritas berusia 20 tahun ditanya alasan perihal menikah. Hal itu membuat gelak tawa hadir memberi nafas baru dalam ruangan.
“Menikah dapat menyempurnakan separuh agama, menghindarkan dari zina, menambah rezeki, dan mendatangkan pahala,” tutur Ismail dengan tersenyum.
Di moderatori oleh Manar dan Maryana. Dalam kajian itu, Ismail menambahkan bahwa pengibaratan dua orang yang menikah seperti dua samudra yang menyatu. Keindahannya sungguh luar biasa. Tentu bagi para mahasiswa materi tersebut sangat mengena dan membekas dalam hatinya. Sebab setiap perempuan kelak akan menjadi ibu dan setiap laki-laki akan menjadi ayah.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan banyak ilmu mengenai pernikahan,” ungkap Viky Triana, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kegiatan kajian berakhir pukul 22.15 WIB, mahasiswa bergegas mengambil air wudhu untuk memulai khataman Al-Quran hingga tengah malam. Beberapa setelahnya melanjutkan membungkus parsel dan tidur sejenak. Dua jam kemudian, peserta bangun untuk menunaikan shalat malam, sahur bersama, dan menunggu adzan shubuh.
“Alhamdulillah semua saling berkontribusi dan senang hati mengikuti kegiatan ini. Semoga berkah,” tutur Endri Erdina, Ketua Panitia Berlian Ramadhan.
Pewarta: Yeni Kartikasari/PBSI 2019
Editor: Agus_Humas