Harapan 3 lewat Pramesthi Simo Barong
Pekan Olahraga Seni Mahasiswa (PORSENASMA) yang memiliki tujuan menumbuhkan soliditas dan solidaritas mahasiswa perguruan tinggi PGRI se-Indonesia untuk unggul dan tangguh. Universitas Nusantara PGRI Kediri menjadi tuan rumah PORSENASMA 2022, setelah beberapa tahun agenda rutinan tersebut tidak terlaksana akibat pandemi covid-19. Harapan dalam kegiatan PORSENASMA IV ini tentu saja dapat mempercepat proses adaptasi, mengakselerasi prestasi, dan meningkatkan kualitas perguruan tinggi di lingkungan PGRI Nasional. STKIP PGRI Ponorogo mengirim dua puluh satu mahasiswa dari berbagai program studi dan angkatan guna mewakili sembilan tangkai lomba. Lima pendamping turut serta selalu menemani.
Dalam agenda PORSENASMA (Pekan Seni Olah Raga Mahasiswa) yang dilaksanakan tiap empat tahun sekali, STKIP PGRI Ponorogo satu di antaranya, mengikuti cabang lomba film pendek. Mengusung cerita tentang pembarong wanita yang ada di Ponorogo dan berjudul Pramesthi Simo Barong membuahkan juara Harapan 3.
Sebelas peserta mengikuti presentasi lomba film pendek yang dilaksanakan di Universitas Nusantara PGRI Kediri kampus 1, tepatnya gedung Smart Classroom pada tanggal 7 Juni 2022.
Terdiri dari dua tahap, mulai tahap penyisihan dan tahap final, STKIP PGRI Ponorogo yang diwakili Afifah Shinta Nur Aida dari PBSI 2020 mempresentasikan film dengan tenang dan cakap. Penentuan juara diawali dengan tahap penayangan dan presentasi film, lantas sesi tanya jawab oleh juri.
Diwawancari setelah hasil penentuan juara keluar, perempuan yang akrab disapa Shinta itu mengatakan, “Sewajarnya orang ikut lomba, grogi. Namun selalu ada harapan untuk menang.”
Lomba film pendek ini sendiri baru pertama kali diikuti oleh STKIP PGRI Ponorogo. Shinta mengatakan bahwa pihak kampus sangat mendukung mahasiswa untuk selalu berkreasi sesuai bidang yang diminati masing-masing. “Walaupun fasilitas belum sebagus kampus lain, misalnya pakai drone dan stabilizer, kami bersyukur dengan hasil yang ada,” tambah Shinta.
Senada dengan Shinta, Wildan Doni mahasiswa PBSI 2019, selaku penulis naskah dan sutradara dari film pendek ini menuturkan bahwa proses produksi dan hasil film meninggalkan kesan baik. “Ini karya pertama saya dan asyiknya luar biasa,” ucap Wildan, sapaan akrab lelaki berkacamata dan berambut gondrong yang juga bergelut di dunia musik.
Wildan juga berpesan bahwa tetap menambah ilmu pengetahuan, salah satunya dengan mengikuti lomba. Hal lain yang dia pesankan agar selalu menambah referensi karena banyak film-film bagus di luaran sana. “Kita akan terus niteni untuk produksi film pendek selanjutnya,” pungkas Wildan saat ditanya terkait rencana ke depannya dalam hal produksi film pendek.
Harapan-harapan baik selayaknya angin sepoi di tengah persawahan. Shinta memiliki harapan agar mahasiswa lain selalu mengikuti jejak juara dengan optimis dan tetap bersemangat.
“Baiknya, sebelum apa-apa bilang Bismillah. Semoga ke depan bisa lebih baik, bisa juara 1 nasional,” tutup Shinta.
Hasil akhir lomba film pendek yang dewan jurinya selaku orang-orang yang berpengalaman dalam bidang sineas dan fotografi sendiri menentukan bahwa medali emas diraih oleh Universitas PGRI Semarang, medali perak diraih oleh STKIP PGRI Sumenep, dan medali perunggu diraih oleh Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Pewarta: Yeni Kartikasari & Ruly R / Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia