Dari Sumatra Hingga Papua, Mahasiswa Baru STKIP PGRI Ponorogo Kumpul
Lintang Alifah Az-Zahwa meninggalkan tanah kelahirannya Palembang, Sumatera Selatan hendak melanjutkan studi ke tanah Jawa. Mahasiswa lulusan Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin Sigam Muara Enim tersebut kini menempuh sekolah keguruan di STKIP PGRI Ponorogo.
Lintang mengambil program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Dirinya merupakan satu dari kurang lebih 200 mahasiswa yang mendapat beasiswa KIP-Kuliah Kemendikbud. Lintang pula, satu dari sebelas mahasiswa yang dikumpulkan sebagai mahasiswa dari luar Jawa pada saat pembukaan Orientasi Studi Mahasiswa (OSMA) 2022 STKIP PGRI Ponorogo.
“Saya sangat senang, setiba di Ponorogo disambut oleh orang-orang baik. Saya ingin menjadi guru profesional seperti guru-guru di sekolahan,” ungkap Lintang saat ditemui di perpustakaan kampus pelopor literasi Indonesia, Rabu (14/9).
Selain Lintang, sepuluh mahasiswa lain dari luar Jawa mengaku senang melalui beasiswa KIP-Kuliah dapat melanjutkan pendidikan. Mahasiswa asal Riau, Dzatin Azizah, misalnya. Anak pertama dari Purnomo-Siti Juriyah tersebut merantau ke Ponorogo demi mewujudkan cita-citanya menjadi guru. Saat ditemui usai pembukaan OSMA, dirinya bercerita bapaknya asli Ponorogo. Bapaknya pula yang menyarankan lanjut pendidikan di STKIP PGRI Ponorogo dengan mengambil program studi PBSI. Impian Dzatin ingin menjadi sosok guru yang benar-benar guru. Kini, Dzatin tinggal bersama neneknya di jalan Parang Kembang, Ngrukem, Mlarak, Ponorogo.
Niat merantau demi mencapai cita-cita mulia juga ditempuh Diana Tipagau. Mahasiswa asal Nabire Papua tersebut jauh-jauh ke Jawa. Saat ditanyai, dirinya mengaku tidak memiliki saudara di Ponorogo. Ina, nama panggilannya berkesempatan mendapat beasiswa KIP-Kuliah dan mengambil studi PBSI.
Serupa Azka Nasthasya Laily mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) tersebut datang dari kota Bekasi, Jawa Barat. Azka menyukai pelajaran bahasa Inggris dan ingin menjadi guru. “Melalui jalur beasiswa KIP-Kuliah ini, saya ingin masuk di dunia keguruan dan kelak menjadi guru. Setelah relaksasi yang dipandu bapak Sutejo, saya merasa tenang dan semakin semangat untuk belajar. Semoga STKIP membuka masa depan menjadi guru.”
Hadir dari berbagai kota hingga pulau di Indonesia, keberagaman menjadi satu di Gedung Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo. Antarmahasiswa dari berbagai daerah dikumpulkan menjadi satu untuk mengikuti serangkaian acara OSMA yang dihelat Senat Mahasiswa (SEMA) STKIP PGRI Ponorogo. Selain dari Palembang, Bekasi, dan Riau, juga masih ada dari Papua, Pamekasan, Malang, Nganjuk, Jember, Bali, Jombang, Demak, Jambi, Lampung, Kalimantan, Tanggerang, Ngawi, dan daerah-daerah lain.
Sutejo, Ketua STKIP PGRI Ponorogo menyambut hangat para mahasiswa dari penjuru nusantara. Pihaknya mengungkapkan, lembaga akan membantu para mahasiswa dari jauh yang memilih STKIP PGRI Ponorogo menjadi guru profesional.
“Selamat datang di kampus pelopor literasi Indonesia. Selamat berjuang dalam hidup menjadi mahasiswa unggul, profesional, literast, berbudaya, dan berdaya saing,” sorak semangat Sutejo dalam sambutan pembukaan OSMA. []
Pewarta: Suci Ayu Latifah/Tim Humas.