Motivasi Warga Pamekasan, Nur Iimaniyah Purnama Kuliah di Ponorogo
Bayangan lanjut studi setelah lulus dari Madrasah Aliyah Al-Falah Pamekasan tidak ada dalam diri Nur Iimaniyah Purnama. Anak pertama dari pasangan Kusairi-Rajiyah ini hanya membayangkan menjadi Tentara Angkatan Darat (AD). Hampir mengikuti pelatihan AD, pola pikirnya dibelokkan oleh sepupunya yang tinggal di Bondowoso.
Iim, nama panggilannya bercerita di suatu malam mendapat telepon dari sepupunya tawaran kuliah di Ponorogo. Berkat motivasi dan dukungan sepupunya, akhirnya bertekad kuliah. Iim kemudian mencari tahu tentang calon kampusnya dan mendaftarkan diri. Sebelum terbang ke Ponorogo, Iim kurang lebih sebulan di rumah sepupunya.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kak Uki dan Mbak Evi karena keduanya saya bisa kuliah, meskipun jauh dengan keluarga di Pamekasan,” ungkap Iim, yang kini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Ponorogo, Rabu (14/9).
Saat diwawancarai Tim Humas, mahasiswa kelahiran 17 April ini tinggal bersama salah seorang dosen di kampusnya. Dirinya diantar sepupunya, Masuki ke Ponorogo sehari sebelum pembukaan Orientasi Studi Mahasiswa (OSMA). Masuki, yang kini berstatus wartawan media Antara merupakan adik semasa kuliah sarjana ketua STKIP, Sutejo. Perantara Masuki, juga ditambah motivasi Sutejo tekad kuliah Iim semakin matang. Dirinya, ingin menjadi penulis dan guru profesional.
Menjadi warga baru Ponorogo menjadi tantangan bagi mahasiswa penyuka bacaan novel ini. Iim mulai belajar beradaptasi mengenal lingkungan baru. Ia juga mulai belajar berkomunikasi bahasa Jawa.
”Alhamdulillah mendapatkan beasiswa KIP-Kuliah. Karena sudah terbantu biaya pendidikan, tugas saya belajar. Saya akan membuktikan sukses masa depan dan dapat membanggakan orang tua, Kak Uki dan Mbak Evi.”
Khas logat Madura, mahasiswa berjilbab ini mengungkapkan syukurnya kepada Tim Humas. Iim menuturkan siap belajar untuk mencapai cita-citanya. Dirinya pula, akan membuktikan semangat belajar kepada orang-orang yang telah percaya padanya. Di STKIP PGRI Ponorogo itulah, perjuangan Iim menjadi mahasiswa dimulai.
Pewarta: Suci Ayu Latifah/ Tim Humas