Dhani Irfanda Bayu Saputra Ingin Menjadi Sarjana Pendidikan Bahasa Jawa di Desanya
Dhani Irfanda Bayu Saputra, satu dari kurang lebih 200 mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo angkatan 2022 yang beruntung. Warga penduduk Malang tersebut datang ke kampusnya satu hari sebelum pembukaan Orientasi Studi Mahasiswa (OSMA). Diantar oleh orang tua, guru, dan beberapa tokoh masyarakat di desanya, Dhani disambut hangat oleh ketua STKIP PGRI Ponorogo, Sutejo.
“Setibanya di Ponorogo setelah azan Isya. Saya dan rombongan langsung menuju rumah kebun bapak Sutejo. Di lokasi juga ada salah seorang wartawan Antara bernama Masuki. Kami disambut hangat dan disiapkan makanan malam telur goreng,” cerita Dhani, mahasiswa asal Dusun Sumber Gentong Utara RT 38 RW 10 Desa Tempursari Kecamatan Donomulyo, Malang saat ditemui di perpustakaan STKIP PGRI Ponorogo, Rabu (14/9).
Lahir dari sepasang suami istri Wujud Budianto dan Siti Maimunah, Dhani mulanya tidak terpikirkan lanjut studi setelah lulus dari Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang. Remaja penyuka olahraga voli dan basket ini suatu hari didatangi sebuah yayasan Kalimasodo. Salah seseorang memberikan motivasi dan membujuknya sekolah di Ponorogo. “Hal yang saya ingat, katanya gratis. Jadi, saya tertarik. Awalnya orang tua khawatir, perlahan mendukung. Ternyata benar gratis.”
Pendidikan Bahasa Jawa menjadi program studi (prodi) pilihannya dari ketiga prodi lainnya. Dhani ingin menjadi sarjana bahasa Jawa di desanya, lalu bisa mengamalkan ilmu yang didapat dari kampus untuk masyarakat desa Tempursari Malang.
Pewarta: Suci Ayu Latifah/Tim Humas.
Next