Milik STKIP PGRI Ponorogo, Tari Ngemes dan Pembarong Wanita Ponorogo Tampil Megah
Tari Ngemes garapan Rizki Mustikasari tampil megah dalam acara wisuda sarjana pendidikan STKIP PGRI Ponorogo, Sabtu (19/10) l di Gedung PGRI Kabupaten Ponorogo. Andien Setyawati, Rohayati, Tia Kustin, dan Siti Noer Azizah sukses menghipnotis para tamu undangan.
Para penari berkolaborasi dengan pemborong wanita asal Ponorogo, Intan Ayu Paramitasari. Kali itu, Intan memainkan dadak merak dengan berat 80 kilogram dan tinggi 235 sentimeter. Rizki mengungkapkan, semua penari adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Para mahasiswa tergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Merak Ukel.
“Tari kreasi ini sedarah dengan kesenian reog Ponorogo. Terkonsep tari tradisional kerakyatan, tari Ngemes tersebut kelanjutan dari tari Ngemes part I. Tahun 2008, saya menciptakan Ngemes I gerakan tari tunggal, sedangkan Ngemes II tari kelompok,” ungkap dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini saat di hadapan Tim Humas, (10/5).
Terinspirasi gerakan tari jatil obyok, Rizki mengembangkan tari Ngemes yang dapat dimainkan secara kelompok. Iringan musik yang diciptakan oleh Budi Pramono mengombinasi musik tradisonal dan modern. Pola dasar iringan mengacu iringan reog yang diberi aksen rebana sebagai lambang multikultural Ponorogo.
Memperhatikan busana yang dikenakan para penari, mereka memakai udeng bermotif Ponorogo seperti yang digunakan penari jatil. Terdapat mahkota, hiasan kalung bordir, bolero, celana hitam yang tertutup drapeti bermotif parang, dan jarik parang yang digunakan penari jatil Ponorogo.
Telah tampil di berbagai kesempatan dan dilombakan tahun 2022, tari Ngemes terispirasi dari penari jatil obyok. Gerakan tari yang meliuk-liuk membuat orang yang menonton senang, mata berbinar-binar dan pikiran melayang-layang. Andien, salah seorang penari membenarkan iringan musik dan gerak tari menimbulkan energi semangat.
Cutiana Windri Astuti, salah seorang dosen STKIP PGRI Ponorogo mengungkap senang menonton pertunjukkan seni tari Ngemes. Para penari tampil semangat, juga pembarong wanita mampu membawa dadak merak atau topeng berwajah harimau dengan hiasan bulu merak.
“Kami berterima kasih kepada semua mahasiswa yang turut terlibat di acara wisuda. Persembahan yang luar biasa sebagai penyempurna acara wisuda,” ungkapnya senang.
Rizki sebagai dalang tarian Ngemes menuturkan, tarian tersebut sudah beberapa kali tampil seperti di kegiatan kampus Orientasi Mahasiswa Baru, wisuda tahun 2020, dan wisuda kali itu.
Pewarta: Suci Ayu Latifah/Tim Humas.
Previous