Angkat Materi Cerpen; Temu Perdana Himpunan Mahasiswa Penulis Berlangsung Meriah
“Pada dasarnya manusia suka bercerita. Namun tidak semua orang mau mendengarkan cerita,” kata Ruly pada tengah-tengah diskusi penulisan cerpen temu pertama HMP siang itu, Sabtu (14/1) .
Temu perdana HMP disambut antusias hangat oleh peserta, yang dihadiri oleh 25 orang dari berbagai prodi dan angkatan. Dari angkatan baru (2022) sampai angkatan lama (2019) yang sebelumnya merupakan pengurus UKM Himpunan Mahasiswa Penulis. Dalam hal ini, sebuah kesyukuran bagi Ikhsanuddin, selalu ketua HMP sebab kegiatan tersebut disambut dengan semangat oleh peserta.
Pada pertemuan perdana ini HMP mengangkat penulisan cerpen sebagai materi pembahasan yang diisi oleh sang pemateri sekaligus mantan ketua HMP 2021/2022, Ruly R.
“Cerpen adalah karya sastra yang bersifat fiksi namun tetap logis. Cerpen yang bagus adalah cerpen yang selesai penulisan ceritanya,” terang Ruly sambil sesekali menyeruput kopi hitamnya.
Ruly juga mengingatkan kembali bahwa dalam cerpen terdapat unsur intrinsik. Di antaranya ialah amanat dan plot. Amanat ada yang secara langsung dan tidak langsung. Kemudian plot memiliki dua bentuk yaitu step by step yaitu teknik pengaluran dari cepat ke lambat. Plot ini tergantung cerpen yang ditulis agar lebih bagus. Adapun plot wist yang pengalurannya tidak secara tiba-tiba, terurut logis serta ada sebab.
Selain berbagi pengetahuan seputar teknis penulisan cerpen, Ruly sedikit membeberkan pengetahuannya tentang penjurian dalam perlombaan menulis cerpen. “Biasanya juri melihat paragraf 1 sampai 3 yang menarik tanpa ada typo atau salah ketik. Selain itu dalam menulis cerpen sebaiknya penulis banyak membaca. Penulisan cerpen alangkah baiknya kita tidak mubazir kata dan tidak bertele-tele,” pungkasnya.
Solu, mahasiswi yang sangat menyukai karya tulis cerpen itu menanyakan seputar sudut pandang yang aman bagi pemula. Begini jawaban Ruly, “Untuk penulis pemula lebih aman menggunakan sudut pandang orang ketiga atau serba tahu. Karena sudut pandang ini kita bisa menggambarkan luas kejadian di luar sana.”
Di samping itu penggambaran psikologi dan perilaku tokoh juga ditanyakan Nosa, mahasiswi angkatan 2022 yang terlihat minat sekali dalam bidang cerpen dan puisi. Dengan rinci Ruly memaparkan bahwa psikologi tokoh bisa digambarkan melalui ekspresi wajah didukung dengan setting tempat. Selanjutnya untuk perilaku tokoh dapat melalui ekspresi wajah yang berasal dari parenting dan lingkungan.
Dalam hal ini Dellyma Fazri Daniel tertarik menanyakan soal bagaimana cara mengemas cerita kehidupan sehari-hari untuk dikemas menjadi cerpen. Dengan tahap-tahap menuntun untuk menemukan ide, Ruly memilihkan satu di antara kegiatan yang disebut Dellyma. Suasana semakin hangat ketika Ruly mencontohkan membuka sebuah cerpen. Hujan deras sore itu tidak menghalangi materi yang disampaikannya, justru hujan kali itu menggambarkan betapa deras semangat mengalir di benak-benak anggota yang hadir.
Ikhsanuddin selaku ketua HMP berharap suasana seperti ini selalu menyertai di temu-temu rutin HMP selanjutnya. “Semoga menjadi awal yang baik untuk acara HMP ke depan. Saya harap teman-teman yang belum hadir bisa datang di pertemuan berikutnya,” tuturnya saat diwawancarai via WhatsApp.
Yeni Kartikasari juga menyampaikan perasaan senangnya. “Ini kegiatan yang bagus untuk berproses dalam mengenal cerita pendek. Sebab setelah dikenalkan dengan cerita pendek, teman-teman mendapatkan tugas menulis karya, lalu akan ada bedah karya. Tentu ini sebuah langkah yang menarik.”
Daru dan Aqshal yang dengan saksama menyimak dari awal materi dibuka juga memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. “Ini bagus sekali. Teman-teman tadi tampak antusias sekali. Semoga selalu begitu,” tukas keduanya saat diwawancarai.
Pewarta: Dellyma Fazri Daniel (Pengurus HMP)
Editor: Solu Erika H