Kampus Literasi Gelar Ngaji Kebangsaan Bersama Anggota Komisi III DPR RI
Ponorogo—STKIP PGRI Ponorogo kembali menggelar acara fenomenal yakni ‘Ngaji Kebangsaan’. Acara yang digelar di Graha Saraswati itu dihadiri langsung oleh Ir. Johan Budi Sapta Pribowo sebagai narasumber. Johan Budi adalah sosok yang telah berpengalaman selama 10 tahun di KPK, ia juga pernah menjadi Jubir Presiden RI dan jurnalis. Kiprahnya di dunia jurnalis terhitung mencapai satu dasawarsa.
Acara yang digelar di penghujung bulan Februari ini sukses menarik antusias mahasiswa dan segenap Civitas Academica STKIP PGRI Ponorogo. Para mahasiswa dari masing-masing prodi dan angkatan terlihat antusias, pasalnya di 30 menit sebelum acara dimulai, peserta yang hadir sudah memenuhi graha Saraswati seolah tak sabar menyimak materi yang akan disampaikan dalam ‘Ngaji Kebangsaan’. Tema yang diangkat cukup menarik yakni “Meneguhkan Budaya Antikorupsi untuk Mahasiswa Berintegritas”.
Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB itu dibuka dengan penampilan spesial musikalisasi puisi yang berjudul Puisi untuk KPK karya Taufik Ismail. Puisi itu dilantunkan penuh semangat oleh Solu Erika, mahasiswa PBSI Angkatan 2021; Ardonna Melandika, mahasiswa PBJ Angkatan 2021; dan Vina Yuliana, mahasiswa PG PAUD Angkatan 2021. Rampung puisi dibacakan, agenda dilanjutkan dengan acara inti, yaitu bincang kebangsaan yang dipimpin oleh Suroto Rosyd, M.Pd.
Johan Budi bercerita panjang lebar tentang korupsi yang menjamur di Indonesia. Korupsi itu sangat membahayakan, sebab yang dirusak bukan hanya ekonomi negara saja, tetapi juga gaya hidup. Pemimpin yang baik harus memberi teladaan yang baik juga. Teladan itu langka ditemukan. Pihaknya juga menyampaikan kerinduan akan sosok seperti Bung Karno yang sejak muda sudah memikirkan bangsanya. Pihaknya merindukan kesederhanaan seperti sosok Bung Hatta.
Dalam kesempatan itu, Johan juga mengungkapkan rasa heran dan pikiran yang dipenuhi dengan beragam pertanyaan, “Kenapa korupsi sulit diberantas? Apakah sudah menjadi budaya kita? Jawaban dari pertanyaan itu masih abu-abu. Korupsi merupakan kejahatan kemanusian, korupsi itu di bawah kejahatan manusia, dan kejahatan manusia di bawah kejahatan Genosida,” paparnya.
Melalui kegiatan ‘Ngaji Kebangsaan’, Johan Budi berpesan agar mahasiswa memegang teguh prinsip-prinsip hidup anti korupsi, memang bukanlah hal yang mudah. Sejak muda pun kita harus menghindari sifat serakah, gaya hidup konsumtif, dan moral yang lemah untuk meminimalisir terjadinya korupsi.
Peserta begitu menikmati materi yang disuguhkan narasumber. Ketika sesi tanya jawab dibuka, terbukti banyak audiens yang mengutarakan keinginannya untuk bertanya. Salah satunya Ndaru Cahyono, mahasiswa PBI tersebut mengajukan pertanyaan menarik perihal upaya untuk menjadi mahasiswa antikorupsi. “Apa yang bisa kami jadikan tonggak untuk menjadi mahasiswa anti korupsi?”
“Banyak aspek yang sebenarnya dapat menjadi pedoman mahasiswa, salah satunya dimulai dari hal kecil. Ide dan gagasan harus sesuai. Orang besar selalu membahas ide sedangkan orang kerdil selalu ngrasani orang,” jawab mantan jubir presiden itu filosofis.
***
Pewarta: Aqsal Ananda Rafi / Mahasiswa PBSI B 2022