Merawat UKM dengan Cinta
Ponorogo—29 Mei 2023 akan menjadi hari bersejarah bagi Rila dan kawan-kawannya. Disaksikan oleh perwakilan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STKIP PGRI Ponorogo, di Graha Saraswati berlangsung pelantikan Pengurus UKM Pencak Silat periode 2023-2024. Acara yang dimulai pukul 09.00 ini berlangsung khidmat. Rila dan kawan-kawan mengaku siap mengembangkan amanah sebagai pengurus UKM setahun ke depan.
Dalam sambutannya, Edy Suprayitno, M.Pd. selaku Pembina UKM, menuturkan bahwa cikal bakal berdirinya UKM ini bermula dari ajang Porsenasma IV di Kediri. Dalam kegiatan tersebut, diketahui adanya bibit-bibit potensial dari beberapa mahasiswa di bidang pencak silat. Terlebih, Rila sebagai ketua terpilih periode 2023-2024 menyabet medali emas cabang olah raga pencak silat kelas A putri. Secara tidak langsung prestasi dan potensi ini menjadi obor Rila dan kawan-kawannya untuk melingkar sekaligus berdiskusi tentang pembentukan wadah bagi bibit-bibit potensial yang ada.
“Tepatnya, 11 Maret atau baru dua bulan UKM ini lahir. Awalnya dari kegiatan Porsenasma IV di Kediri, kami menemukan adanya bibit-bibit potensial, apalagi dalam event itu, Rila berhasil menyabet medali emas,” tutur Edy Suprayitno dalam sambutannya.
Berawal dari rasan-rasan mahasiswa, Edy Suprayitno menfasilitasi menyampaikan keinginan mahasiswa untuk membentuk UKM pencak silat pada pimpinan STKIP PGRI Ponorogo. Alhamdulillah, mendapatkan lampu hijau, tambahnya.
Edy Suprayitno mengibaratkan UKM pencak silat seperti anak yang baru lahir. Ketika anak baru lahir, ia mulai mengenali lingkungan sekitar. Setelah itu, anak ini akan belajar bergerak dan berjalan yang fungsinya agar bisa survive dalam kehidupan. Hal ini sama dengan UKM yang baru lahir. Ia baru akan mengenal siapa dirinya, siapa anggotanya, bagaimana karakternya, dan bergerak membangun jejaring. Tujuan satu, agar terus survive dan terus ada. Karena membangun UKM itu mudah, bertahan dan mengembangkannya itu baru susah, tambah Edy.
“Maka dari itu, diperlukan cinta. Karena kalau orang sudah cinta apapun dikorbankan.” kata Edy Suprayitno.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I. Is selaku Ketua STKIP PGRI Ponorogo memberikan sambutan. Menurutnya, jargon UKM pencak silat, yaitu “berbudi luhur, berbudaya, berkarakter, dan berprestasi” memiliki filosofi yang tinggi. Karena yang diutamakan berbudi luhur dulu. Artinya, tidak hanya moralitas, tetapi juga menjaga Akhlakul Karimah.
Ahmad Nur Ismail mengungkapkan komitmennya sebagai pimpinan untuk memberikan akomodasi pada UKM untuk berkegiatan. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak perwakilan UKM yang hadir untuk mengembangkan UKM-nya masing-masing dengan aktif berkegiatan.
“Pesan dari pembina, harus dilandasi dengan cinta. Kalau sudah cinta, harus dirawat. Dan dalam konteks ini, tidak hanya cinta, kasih dan sayang juga harus melekat. Kasih saja tidak cukup, harus dengan sayang. Oleh karenanya, cinta, kasih, dan sayang dalam UKM pencak silat harus dijaga.” pesan dari Ahmad Nur Ismail di akhir sambutannya. []
Pewarta: Humas