Istimewa, Lima Dosen STKIP PGRI Ponorogo Lolos Pendanaan dan Penelitian Kemendikbudristek
Kabar membanggakan datang dari STKIP PGRI Ponorogo. Sebanyak lima dosen berhasil menerima dana hibah untuk Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023. Kabar tersebut diperoleh dari laman resmi BIMA (Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat).
Lima dosen STKIP PGRI Ponorogo berhasil mencatatkan namanya dari ratusan penerima hibah Kemendikbudristek di Indonesia. Adapun kelima dosen yaitu Ahmad Pramudiyanto, M.Pd., Fitriana Kartika Sari, M.Pd., Tomy Kartika Putra, M.Pd., Suroto Rosyd Setyanto, M.Hum., dan Ardian Pitra Satya Purnama, M.Pd.
Menurut Ahmad Pramudiyanto, M.Pd juga menjabat ketua LPPM itu menurutkan pengumuman proposal tanggal 7 Maret 2023 di website BIMA Kemdikbud, selanjutnya penerimaan proposal penelitian dilakukan dari tanggal 9 Maret sampai 13 April 2023. Puncaknya tanggal 8 Juni dengan pengumuman penerima pendanaan hibah. Pihaknya menambahkan progress untuk penelitian hibah Kemendikbudristek STKIP PGRI Ponorogo selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Disinggung soal proposal yang berjudul Nilai Pendidikan Karakter pada Tari Keling Ponorogo sebagai Sarana Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ahmad Pramudiyanto, M.Pd terinspirasi dari salah satu mahasiswanya yang berupaya untuk melestarikan Tari Keling. Salah satu tari khas dari Ponorogo yang ternyata tidak banyak orang yang mengetahuinya. Padahal, Tari Keling mengandung nilai-nilai edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda.
Berangkat dari kasus tersebut, bersama Fitriana Kartika Sari, M.Pd mencoba untuk mengulik dalam bentuk proposal penelitian. Berharap lewat proposal tersebut dapat menjembatani pemahaman kepada masyarakat tentang Tari Keling.
“Tentu kami dan teman-teman dosen lain bersyukur lolos dana hibah Kemendikbudristek tahun ini,” pungkasnya.
Sementara, Tomy Kartika Putra, M.Pd mengangkat tentang Analisis Self-efficacy Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Self-efficacy sendiri menurutnya berkaitan dengan tingkat keyakinan. “Bagaimana mahasiswa PPG mampu mencapai tujuan dalam pembelajaran di kelas,” turunnya kepada tim Humas.
Nantinya responden tidak saja mahasiswa di Ponorogo tetapi seluruh Indonesia. Bersama tim akan membuat kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa PPG di berbagai daerah. Data yang masuk akan diolah dan diketahui tingkat keyakinan tersebut, pungkasnya.
Lain pihak, Suroto Rosyd Setyanto, M.Hum dan tim mengangkat tema yang unik dalam proposal Hibah Kemendikbudristek. Analisis Bibliometrik terhadap Penelitian Flipped Classroom di Indonesia dari 2016 sampai 2023 Menggunakan Aplikasi Publish or Perish dan VOSviewer. Penelitian nantinya berkaitan dengan Studi kepustakaan dengan fokus pada penelitian Flipped Classroom.
Red_Ags
Previous