Johan Budi Ajak BEM se-Ponorogo Kokohkan 4 Pilar Kebangsaan di Kampus Literasi
Sosialisasi pemahaman terhadap 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dilakukan Johan Budi Sapto Pribowo, Anggota DPR/MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan Jawa Timur VII, kemarin (10/6) di Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo. Sosialisasi kali ini menyasar berbagai elemen organisasi kemahasiswaan, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Ponorogo.
Segenap civitas academika kampus literasi, sebagai tuan rumah menyambut baik kehadiran Johan Budi dan perwakilan BEM se-Ponorogo. Acara dibuka langsung oleh Ketua STKIP PGRI Ponorogo. Mengawali sambutannya, Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I. menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Johan Budi dan segenap peserta. Ia menuturkan bahwa Indonesia besar karena perbedaan bukan karena persamaan. Oleh karena itu, dibutuhkan pilar-pilar pemersatu bangsa yang kokoh. Lebih lanjut, Ahmad Nur Ismail berpesan supaya generasi muda menjunjung tinggi idealisme. Jangan sampai setelah lulus kuliah dan hidup bermasyarakat, lantas melupakan dan meninggalkan idealismenya.
Mahasiswa sebagai agen perubahan dan generasi penerus perlu memahami dan mengaplikasikan 4 pilar kebangsaan. Disampaikan Johan Budi dalam materinya, dewasa ini sering muncul fenomena penyakit lupa atau amnesia kolektif bangsa ini. Salah satu indikatornya adalah bangsa ini lupa akan sejarah lahirnya Pancasila. Termasuk juga melupakan pencetus dan perumus Pancasila, melupakan filsafat dasar Pancasila, melupakan sila-sila Pancasila, dan lebih ekstrimnya adalah meninggalkan Pancasila itu sendiri sebagai corak kepribadian bangsa.
Tampil dengan gaya santai namun tegas, Johan Budi menyajikan identifikasi tantangan-tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Mulai dari kasus pembubaran peribadatan, pelanggaran pembangunan rumah dinas, dan pelanggaran-pelanggaran lain yang terjadi di Indonesia. Pihaknya juga mengajak para peserta untuk sejenak mengingat kembali pesan-pesan Bung Karno, sejarah teks proklamasi, nilai-nilai dalam Pancasila hingga kesepakatan dasar perubahan UUD 1945.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Heru Setiawan, M.Pd., Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, mendorong perwakilan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam sesi tanya jawab di akhir materi. Diungkapkan, mahasiswa harus memahami dan berperan menjadi bagian penguatan 4 pilar kebangsaan. “Sangat relevan dengan kondisi saat ini. Mahasiswa sebagai penggerak perubahan, harus memahami dan menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya di internal, tetapi juga di eksternal kampus.” Kepada peserta, ia juga mengajak untuk lebih mencintai dan bangga terhadap NKRI.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua Senat STKIP PGRI Ponorogo, Dona Setiya Wiguna mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. Sebab, kegiatan semacam itu penting agar mahasiswa selalu terorientasikan untuk menjadi penguat pilar kebangsaan. Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021 tersebut juga menyatakan bahwa kegiatan tersebut telah membuka wawasannya dalam mendedah berbagai problem nyata di sekitarnya. (Red/ suc)