Menambah Wawasan Kepenulisan dengan Kunjungi Rumah Budaya Kalimasada Blitar
Guna menambah wawasan dalam dunia kepenulisan, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Mahasiswa Penulis (HMP) STKIP PGRI Ponorogo adakan karya wisata ke rumah Budaya Kalimasada Blitar. Bagus Putu Parto sebagai tuan rumah menyambut hangat kedatangan rombongan HMP. Sampainya di lokasi kurang lebih satu jam mereka dibiarkan menikmati keindahan rumah Kalimasada yang lekat dengan kesenian.
Setelah puas menikmati keindahan Rumah Budaya, dilanjut acara diskusi santai. Diskusi dimulai jam 09.00 WIB. Sutejo sebagai pembina UKM HMP dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadirannya bersama rombongan calon penulis ini tidak ubahnya pengembala ilmu yang kehausan dan mencari dasar sumur.
“Pesan saya untuk teman-teman silakan ikuti diskusi ini dengan santai sehingga kalian bisa menyerap cerita inspirasi yang disampaikan oleh sastrawan dan budayawan dari kota Patria ini,” tuturnya.
Bagus, sapaan akrab penulis kelahiran Blitar itu membagikan cerita perjalanan hidupnya yang terinspirasi pada tokoh Kartomarmo, hingga bagaimana ia menirukan strateginya. Berbincang tentang perjalanan hidup, beliau juga menyampaikan bahwa proses kehidupan setiap orang sebenarnya setara. Namun, memiliki bakatnya masing-masing. Sehingga dalam perjalanan hidupnya baik sastrawan, budayawan, dan wirausaha sejatinya sama.
“Mereka mengerami ide dalam menghasilkan karya, akan tetapi pengaplikasiannya yang berbeda. Sama halnya dalam menjalani kehidupan berumah tangga, harus telaten dalam menghadapi bentrokan atau prinsip yang berbeda dari pasangan. Dalam perjalanan mengarungi hidup berumah tangga, pasangan suami istri pasti memiliki prinsip-prinsip yang berbeda, dalam hal ini kita harus bisa memilih,” papar Bagus.
Sastrawan kelahiran Blitar, 2 Juni 1967 itu mengaku, selama 27 tahun hidup bersama istri tercinta—Endang Kalimasada, berkesenian dalam keluarganya. “Saling memahami dalam rumah tangga hingga kesenian tumbuh subur di Rumah Kalimasada ini. Setiap peristiwa di rumah ini kami sekeluarga menandainya dengan literasi. Kesenian selalu mengikuti format masing-masing dalam keluarga ini.”
Diskusi selama tiga jam terasa sangat singkat bagi rombongan mahasiswa calon penulis dari Kampus Literasi tersebut. Menggali Proses Kreatif Sastrawan dan Jiwa Kewirausahaannya merupakan tema dalam diksusi pagi itu. Pasalnya, selain bergelut dalam dunia literasi Bagus dan keluarganya juga terjun dalam dunia wirausaha, khususnya Sang istri. Bagi Bagus dunia kue selaras dengan seniman, sama memiliki proses dalam mengwujudkan ide hingga menghasilkan suatu karya.
Dalam kesempatan yang berharga itu, Solu Erika Herwanda, salah satu anggota HMP bertanya terkait cara mengembangkan percaya diri untuk peran Kartomarmo perempuan.
“Semua itu terlahir dari kepepet, kita hanya mengikuti alur yang dipercayai dan kuasai. Semuanya tergantung pilihan kita masing-masing. Intinya berusaha, berani, dan membaca jalan takdir,” papar Bagus.
Di pengujung acara, Sutejo membacakan puisinya yang merupakan salah satu puisi dalam buku kumpulan puisi Di Pelaminan Angin Berbisik. Buku tersebut merupakan buku hadiah pernikahan anak pertama dari sastrawan asal Blitar itu. []
Pewarta: Nur Imaniyah Purnama/Mahasiswa PBSI 2022 B
Editor: Humas
Previous