Ketua STKIP Sambut Mahasiswa Baru Lewat Pesan Transformasi Jiwa Mahasiswa
Rabu, (13/92023) terselenggaranya Orientasi Studi Mahasiswa (OSMA) 2023 STKIP PGRI Ponorogo. Kegiatan tersebut mendapat antusias luar biasa dari para mahasiswa baru dengan diramaikan tagar-tagar OSMA di media sosial. Pagi, 07.00 di halaman STKIP PGRI Ponorogo mulai berdatangan panitia dan peserta OSMA. Peserta mengenakan pakaian hitam putih, berpantofel, dan mengenakan kartu peserta sesuai prodi masing-masing.
Diawali masuknya Ketua STKIP PGRI Ponorogo dan para tamu undangan, upacara pembukaan OSMA 2023 dimulai. Ketua STKIP PGRI Ponorogo, Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I, menyematkan kartu mahasiswa baru. Pihaknya, juga menjadi pemateri pertama di hari pertama OSMA dengan judul Transformasi Jiwa Mahasiswa.
“Bicara tentang transformasi, saya jadi ingat film transformer. Siapa tokoh favorit kalian dalam film itu?” bertanya kepada peserta OSMA. Pertanyaan disambut salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jawa mengungkapkan tokoh favoritnya Optimus Prime.
Dalam materinya, beliau membeberkan tips untuk selalu mengingat tugas dan cita-cita sebagai mahasiswa. Pihaknya mengarahkan para mahasiswa untuk menulis, “Lulus tepat waktu 4 tahun’ lalu ditempel di pintu. Nilai IPK ungkapnya bukanlah segalanya. Terpenting adalah mampu mewujudkan kesuksesaan agar selalu mengingat tujuan. “Do It’ berjuang untuk menggapainya. Orang sukses adalah orang yang berpikir positif. Never give up. Jangan sampai kita goyah juga karena radikalisme. Orang sukses adalah orang yang mempunyai kreativitas tinggi dan attitude yang baik.”
Pihaknya juga menyinggung Indonesia akan memiliki bonus demografi tahun 2045 nanti. Mahasiswa harus menjadi bagian perubahan sehingga diperlukan persiapan diri dan kontribusinya. “Selama kita hidup harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karya kita semakin berguna untuk orang lain maka semakin bermakna kehiduan kita. Yang menentukan masa depanmu adalah dirimu sendiri. Hari ini harus lebih baik daripada hari yang kemarin,” pungkasnya.
Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I., berpesan mahasiswa harus memiliki mental yang kuat. Sebab, generasi kini mendapatkan julukan sebagai generasi strawberry yang enerjik, case-nya bagus dan menarik, dan inovatif tapi ketika dibenturkan masalah menjadi lempeng. Untuk itu Bapak Ismail berpesan pada para MABA untuk pantang menyerah sampai
Materi selesai dari Ketua STKIP PGRI Ponorogo dilanjut sesi tanya jawab dan diskusi. Koni’a I’mal Masikta, mahasiswa berasal dari Surakarya mengungkapkan dirinya akan berusaha mahasiswa yang tidak hanya berpendidikan, tidak hanya meningkatkan high value, tetapi mahasiswa yang mandiri dan menjadi young entrepreneur.
Dalam kesempatan sama, hadir Ika Nur Hidayati mahasiswa asal Pacitan. “Kita sebagai anak muda harus memiliki jiwa yang begitu luar biasa semangatnya, tentunya saya sebagai calon mahasiswa baru dari STKIP ingin menjadi mahasiswa yang membanggakan kampus dengan berprestasi dalam bidang kepenulisan karena saya memiliki hobi membaca,”tuturnya.
Usai istirahat, materi dilanjut dari Andi Widodo tentang Personal Branding. Kemudian, ditutup materi ketiga tentang keorganisasian yang disampaikan oleh Ndaru Cahyono. Acara dilanjutkan pendampingan OSMA hari kedua.
Pewarta : Nosa Retno Palupi Utami Mahasiswi PBSI B 2022.
Previous