Bupati Ponorogo: STKIP PGRI Ponorogo ke Depannya Berpeluang Jadi Kampus Konservasi Kesenian di Jawa Timur
STKIP PGRI Ponorogo menyelenggarakan wisuda dengan mengusung tema ‘Meneguhkan Peran Alumni yang Unggul, Literat, Peduli Budaya, Berdaya Saing Nasional Menuju Indonesia Emas, dan Berkeadaban’, Sabtu (28/10). Rapat Terbuka Senat STKIP PGRI Ponorogo dalam rangka Wisuda ke-26 itu digelar di Gedung PGRI Kabupaten Ponorogo.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, turut hadir di tengah-tengah kebahagiaan mahasiswa yang diwisuda. Hadir dengan kostum bernuansa hitam, orang nomor satu di Ponorogo itu memberikan ucapan selamat dan sukses atas digelarnya acara wisuda.
“Selamat dan sukses selalu untuk para mahasiswa yang wisuda hari ini. Dan juga selamat hari Sumpah Pemuda. Mari kita usung semangat generasi muda untuk kejayaan STKIP PGRI Ponorogo,” tutur Bupati Ponorogo berapi-api dengan suara khasnya.
Sebagai kepala daerah Sugiri menyampaikan bahwa ia mendukung penuh semua hal yang diputuskan STKIP secara bersama-sama demi kemajuan lembaga. Pihaknya berharap ke depannya STKIP PGRI Ponorogo bisa menjadi kampus konservasi kesenian di Jawa Timur.
“Di Jawa Timur belum ada sekolah tinggi kesenian yang mewakili seni dalam arti luas. Padahal hal itu sangat dibutuhkan sebab Jawa Timur memiliki banyak budaya. Ada budaya Samin, mataraman, tapal kuda, dan masih banyak lagi. Di mana semuanya belum tergali dan pasti suatu saat akan punah. Nah, STKIP ini punya daya dorong yang dahsyat. Jika kemudian lembaga mau menasbihkan menjadi kampus konservasi seni saya jamin tahun 2024 mahasiswa yang daftar bukan hanya ratusan tetapi ribuan.”
Selain itu, Sugiri Sancoko juga menceritakan pengalamannya ketika menjadi konsultan marketing di beberapa perusahaan. Sepak terjang itu memberikan pengalaman dan pelajaran berharga baginya: sesuatu yang baru untuk bisa dikenal dan menjadi berbeda dengan yang terdahulu maka harus pandai-pandai membaca dan mencari peluang pasar.
Pihaknya, berharap pengalaman itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi STKIP PGRI Ponorogo untuk menyongsong tumbuh kembang ke depannya. “Saya ingin ada kampus konservasi kesenian di Jawa Timur yang tempatnya di Ponorogo. Jika STKIP siap, maka mulai hari ini, jiwa saya tak taruhkan untuk STKIP, selebihnya nanti kita pikir sama-sama. Selama kita semua serentak, semua mata memandang, semua kaki berjalan, semua kita pikir bersama-sama saya yakin STKIP akan menjadi kampus jujukan yang luar biasa dahsyat,” pungkasnya. (Red/Yun).
Previous