Bincang Santai Dengan Para Penulis Hebat Di Kebun Literasi Sutejo
Ponorogo—Ruly Riantiarno penulis novela Melawat Ingatan itu, berbagi cerita mengenai proses kreatifnya di kebun literasi Sutejo bersama dengan Ikhsanuddin, Arafat Nur, dan Eko Hendri Saiful, Minggu (12/11). Acara ini merupakan pertemuan mingguan Himpunan Mahasiswa Penulis (HMP) STKIP PGRI Ponorogo.
Sutejo selaku pembina HMP, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para penulis yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir dan bercerita proses kreatifnya di acara yang bertajuk jagong sastra kebun literasi. Acara ini terselenggara dengan kerjasama HMP STKIP PGRI Ponorogo, PT Pelindo Marine Service, dan Komunitas Sutejo Spektrum Center (SSC).
“Harapan saya, acara jagong sastra ini bisa memberikan semangat bagi adik-adik calon penulis untuk terus berkarya” tutur Sutejo.
Di awal perbincangan, Ruly membagikan proses kreatif menulisnya yang berawal dari membaca buku dongeng yang dikirim oleh sang ibu dari tempat rantau. Ruly kecil sangat suka membaca buku dongeng cerita anak dari Susu Dancow. Kura-kura dan kelinci merupakan dongeng yang berhasil memantik rasa semangatnya untuk bisa menulis.
“Mempunyai jaringan sosial dimanapun benar-benar penting dalam menulis karena bisa mendukung satu sama lain dalam kegiatan berliterasi” tambah mahasiswa semester 7 itu.
Pada kesempatan ini, Eko Hendri Saiful wartawan senior Jawa Pos, juga mendiskusikan terkait hal-hal yang menjadi keresahan penulis pemula terkait peluang kerja.
“Tidak ada ruginya ketika kita membaca dan menulis karena dengan membaca dan menulis dapat melatih kemampuan teman-teman untuk belajar. Dengan belajar kalian pasti akan semakin maju serta peluang dan jalan kesuksesan itu semakin banyak, ketika kalian terus membaca dan menulis. Ingat menjadi dasar bapak Sutejo, mas Ruly, dan saya merupakan satu contoh dalam menekuni dunia menulis. Dengan menggunakan dasar-dasar hidup yang sering disampaikan bapak Sutejo seperti berjejaring, bersosial, belajar dan Teknik membaca.” Ungkap Saiful.
Pancingan-pancingan cerita dari Ruly, Saiful dan lainnya. Berhasil menimbulkan diskusi dan berbagai pertanyaan. Salah satunya Mualif Hidayatulloh dari anggota HMP. Ia bertanya, apakah dalam penulis harus bisa menulis semua jenis tulisan. Ruly menjawab, tidak harus, kalaupun bisa semua jenis tulisan itu lebih bagus. Dalam menulis bagi pemula bisa berangkat dari jenis tulisan apa aja, akan tetapi lebih baik dari yang kita sukai terlebih dahulu.
Di penghujung acara Fitri Amelia, mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2022 mengungkapkan bahwa dengan cerita inspiratif dari para penulis hebat membuatnya lebih bersemangat lagi dalam berkarya. “Semoga saja saya bisa menjadi seperti mereka yang selalu produktif dalam menulis.” pungkasnya.
Pewarta: Nur Imaniyah Purnama/ Mahasiswa PBSI B 22