Ketua PGRI Jawa Timur Sampaikan Kunci Sukses Bahagia dalam Acara Wisuda STKIP PGRI Ponorogo
Rapat Terbuka Senat STKIP PGRI Ponorogo dalam rangka Wisuda Sarjana Strata 1 yang ke-26 digelar di Gedung PGRI Kabupaten Ponorogo, Sabtu (28/10). Dalam kesempatan itu, STKIP PGRI Ponorogo mewisuda mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam empat Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ), dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD).
Acara yang berlangsung di Bantaran, Madusari, Siman itu berlangsung meriah. Segenap civitas academica STKIP PGRI Ponorogo, para tamu undangan, dan para wisudawan tampak menikmati suasana. Dalam nuansa kebahagiaan itu sebagai bentuk apresiasi, Teguh Sumarno selaku Ketua PGRI Jawa Timur menyampaikan ucapan selamat dan juga memberikan pesan-pesan perihal kunci sukses bahagia. Meskipun tidak bisa hadir secara langsung, Teguh Sumarno memberikan sambutan melalui video conference.
“Hari ini merupakan hari kebahagiaan adik-adik mahasiswa yang tidak terkira. Karena perjalanan selama empat tahun atau bahkan lebih telah terbayarkan. Atas nama ketua PGRI Provinsi, saya mengucapkan selamat atas diwisudanya para mahasiswa dan mahasiswi calon guru masa depan,” ungkapnya di awal sambutan.
Lebih lanjut, Teguh Sumarno menyampaikan pesan perihal kunci sukses bahagia. Pesan ini beliau sampaikan karena di era sekarang ‘kebahagiaan’ seringkali menjadi tolok ukur kehidupan. Menurut laki-laki yang akrab dipanggil Pak Teguh itu, kunci sukses bahagia ada tiga. Pertama, selalu bertaqwa kepada Allah, senantiasa mengakui Allah sebagai pencipta, dan juga Nabi Muhammad, nabi kita. Kedua, berkarakter. Ketiga, selalu hormat kepada pimpinannya sesuai dengan tempat dan posisi masing-masing.
“Pertama, selalu bertaqwa kepada Allah, senantiasa mengakui Allah sebagai pencipta kita dan juga Nabi Muhammad, Nabi kita. Teman-teman diwisuda hari ini juga karena Allah. Maka mari beragam ilmu yang telah diberikan dosen, kita terjemahkan pada fungsi edukasi. Hanya guru yang bisa mengubah situasi masyarakat. Bupati ada karena guru; para pimpinan, para dosen ada karena guru.”
“Kemudian, kunci sukses kedua ialah berkarakter. Hal ini sesuai dengan himbauan para Bupati: karakter merupakan jiwa kebangsaan Indonesia yang bertalenta, kebhinekaan Indonesia yang beraneka ragam. Oleh karena itu, karakter itu menjadi kunci konsolidasi, kunci sukses dalam membangun bangsa dengan kebhinekaan. Dan kunci yang terakhir, mari tawadhu kepada para pimpinan, selalu mengikuti petuah baik itu undang-undang keputusan menteri, sampai keputusan-keputusan kepala sekolah. Oleh karena itu, loyalitas harus kita bangun dalam posisi kebahagiaan,” papar Teguh Sumarno dihadapan segenap tamu undangan dan para wisudawan.
Di akhir sambutan, Beliau berpesan dan menyampaikan harapannya terhadap para wisudawan. “Guru adalah penegak keadilan. Guru adalah orang yang berilmu. Dengan keikhlasan, harta benda, kekayaan akan mencari Saudara. Akan tetapi jika Saudara mencari dunia yang tanpa keikhlasan maka dunia akan menjauh dari kepentingan Saudara. Guru selalu berjuang di mana saja, kapan saja. Demi perubahan Indonesia yang lebih makmur,” ungkapnya mewanti-wanti. (Red/Yun).