Para Dosen STKIP PGRI Ponorogo Dorong Semangat Mahasiswa Susun PKM
Pelatihan program kreativitas mahasiswa bagi kalangan anak perkuliahan sangat ditunggu-tunggu. Hal ini diungkapkan Deriana, mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Selain Deriana, serupa juga diungkapkan para mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo. Karenanya, Workshop Klinis Kiat Lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2024 yang telah berlangsung, Rabu, (10/01/2024) berjalan sukses dan lancar.
Di gedung Graha Saraswati, pelatihan dinarasumberi oleh para kaprodi di kampus literasi. Mereka Ratri Harida, M. Pd kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris, Rohmad Arkam, M. Si, kaprodi Pendidikan Guru PAUD, Cutiana Windri Astuti, M. Pd, kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, juga Fitriana Kartikasari, M. Pd, kaprodi Pendidikan Bahasa Jawa.
Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I., selaku Ketua STKIP PGRI Ponorogo, menuturkan bahwa acara ini merupakan bentuk cinta terhadap kampus. Karena dari acara ini diharapkan bisa mengembangkan keterampilan dan kreativitas mahasiswa dan siap untuk berkompetisi melalui PKM. Hal ini juga ditambahkan oleh Fitriana Kartikasari, M. Pd. bahwa dari kegiatan ini, diharapkan mahasiswa memperoleh pengetahuan seputaran PKM dan sistematikanya.
Dihadiri oleh mahasiswa dari kesemua prodi dan angkatan, pelatihan berlangsung dua sesi. Sesi pertama, pengenalan PKM oleh Cutiana Windri Astuti, M. Pd. Kemudian, dibarengi Fitriana Kartikasari, M. Pd dengan materi PKM Riset Humaniora (RSH) dana Artikel Ilmiah (AI). Sesi kedua dipandu keempat narasumsber sekaligus terkait Klinik Draft Proposal PKM.
Cutiana Windri Astuti, M. Pd, menuturkan pelatihan untuk memotivasi mahasiswa dengan menyusun PKM yang lolos dan didanai, mereka akan mendapatkan pengalaman banyak. Para mahasiswa juga mendapatkan keuntungan konversi nilai pada MBKM sesuai kebijakan yang telah diatur.
Bersamaan, Fitriana Kartikasari, M. Pd memberikan pandangan kriteria PKM yang lolos didanai harus menarik, memuat kebaruan atau novelty yang kreatif, orisinal, dan sesuai dengan pedoman. Pihaknya memberikan tips kepada peserta pelatihan supaya PKM diterima, pertama susun proposal sesuai dengan pedoman PKM. Kedua, buat proposal yang memiliki dampak luaran yang bermakna dengan menggali permasalahan aktual di masyakarat yang selama ini belum ada solusi praktisnya. Ketiga, isi disusun secara sistematis dan menawarkan program yang aplikatif. Terakhir, rancang dana realistis.
“Semoga banyak acara berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan baik di dalam kampus maupun luar kampus, seperti PKM maupun program Kampus Mengajar,” harap Fitriana Kartikasari, M. Pd. (Red/Cus)
Previous