STKIP Hadirkan Pemateri dari USA dan Atase Dikbud KBRI Beijing China
Ponorogo_STKIP PGRI Ponorogo mengadakan seminar International Conference yang berlangsung di Graha Saraswati, pada (25/01). Seminar tersebut bertema Social Science for Better Humanitiy (Ilmu Sosial untuk humanitas yang lebih baik). Hal ini didasarkan pada tren paradigma pengembangan ilmu pengetahuan untuk membentuk manusia yang beretika dan beradab.
Tidak tanggung-tanggung, pihak kampus mengundang tiga narasumber yakni: Dr. Rawaa Mahmoud Hussain, Ph.D., dari Pennsylvania, USA, Yudil Chatim, M.Ed., dari Atase Dikbud KBRI Beijing China, dan Dr. Dolar Yuwono, M.Pd., dosen STKIP PGRI Ponorogo.
Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I., selaku ketua STKIP PGRI Ponorogo sekilas mengulas tema yang diangkat dalam International Conference. Tema tersebut sekaligus merefleksikan tekad sivitas akademika untuk terus meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di kampus. Diharapkan para mahasiswa dapat menjalankan studi dengan nyaman, efektif, dan menyenangkan.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa paradigma pengembangan ilmu-ilmu sosial semakin penting. Ilmu-ilmu sosial dapat memberi panduan bagaimana pembangunan seharusnya dilakukan dan ke arah mana pembangunan dijalankan, pungkasnya.
“Dengan ilmu sosial, dosen dapat menjadi ilmuan yang berperan dalam pembangunan dan pelestarian budaya. Saya mendorong semua dosen untuk terus melakukan penelitian, meningkatkan publikasi, dan berusaha mengaplikasikan pengetahuannya bagi kemaslahatan manusia yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara, Dr. Rawaa Mahmoud Hussain, Ph.D. dalam materinya menyampaikan tentang nilai-nilai religiusitas yang menjadikan manusia menjadi lebih humanis. Selain itu, pihaknya memaparkan seputar perkembangan ilmu sosial di barat. Hal ini selaras dengan judul makalah dalam International Conference, yakni hubungan antara nilai-nilai religiusitas (Islam) dengan konteks sosial di barat khususnya Amerika.
Yudil Chatim, M.Ed., menyampaikan tentang perkembangan ilmu sosial di China. Sebagai negara terbadat di dunia China membuka luas pintu kolaborasi bagi pengembangan ilmu sosial termasuk dengan STKIP PGRI Ponorogo. Keterbukaan ini menjadi angin segar secara khusus bagi mahasiswa kampus literasi untuk belajar di negara Tirai Bambu tersebut. Pihaknya mengarisbawahi bahwa pesatnya perkembangan China saat ini tidak hanya dalam bidang ekonomi tetapi dalam ilmu sosial juga.
Narasumber terakhir Dr. Dolar Yuwono, M.Pd., memfokuskan pentingnya pemamahaman multikultural dalam kehidupan sosial. Menurutnya multikultural merupakan bagian dari Rahmatan Lil’alamin yang menghadirkan kedamaian dan kasih sayang bagi semua.
Red_Agus (Humas)
Previous