KKNT Desa Sumber Kunjungi Dhe Coffee: Pelopor Gunung Brojo
Sumber Purwantoro – KKNT Desa Sumber kunjungi salah satu pengusaha kopi yang terletak di depan Balai Desa Sumber pada (26/2). Dhe Coffee merupakan usaha kopi milik Bapak Deddy, ia adalah perintis kopi Gunung Brojo, kopi yang diperoleh dari Gunung Brojo yang terletak dusun Duren, Desa Sumber. Pihaknya adalah pecinta kopi, berangkat dari hobi tersebut, Bapak Deddy merintis usaha kopi yang diperoleh dari Gunung Brojo.
“Sebenarnya saya tidak ada niat untuk menciptakan Kopi Gunung Brojo ini. Tetapi karena saya hobi sekali minum kopi dan saya menemukan adanya pohon kopi di Gunung Brojo, gunung desa sendiri itu, akhirnya saya berinisiatif untuk membuat sendiri kopi lokal yang ada di Gunung Brojo,” ungkapnya saat diwawancara oleh tim humas kelompok 9.
Perintis Kopi Gunung Brojo asal Magetan ini mengaku bahwa Kopi Gunung Brojo yang diolahnya berasal dari dataran tinggi Gunung Brojo asli. Tidak ada campuran sama sekali. Karena itu merk kopi yang diambilnya adalah single original. Ia mengaku jika stok biji kopi dari petani habis, pihaknya pun tak berani mengganti stok biji kopi dengan merk atau hasil panen kopi yang lain. “Meskipun sama-sama kopi tapi tetap saja berbeda cita rasanya,” tuturnya.
Untuk mendalami usahanya ditambah dengan minimnya pengetahuan mengenai kopi, Pak Deddy sempat mengikuti beberapa kursus. Di tahun pertama produk kopi itu berdiri, perjuangan Pak Deddy mengenalkan produknya di pasar mengalami hambatan. Ditambah juga adanya pandemi covid-19 selama dua tahun, membuat perjuangan Pak Deddy semakin terjal. Pihaknya mencoba bertahan, namun ternyata tidak bisa hingga akhirnya usaha itu berhenti selama satu tahun.
Tidak patah semangat, Pak Deddy kembali merintis usahanya dengan menyewa ruko di daerah Madiun untuk memasarkan kembali produk kopi miliknya. Alhasil sekarang usaha itu kian berkembang pesat. Kedai kopi yang diberi nama Dhe Coffee itu menjual berbagai macam jenis kopi. Mulai dari robusta, arabica, hingga liberica. Kopi seduhan kedai Dhe Coffee ini pun dijual dengan harga yang terjangkau. Mulai dari 10 ribu hingga 25 ribu rupiah.
“Pokoknya usaha kalau berasal dari hobi itu pasti jalan. Meskipun ada jatuh bangun pasti tetap dilakukan karena memang sudah hobi. Jadi tidak ada rasa bosan atau kecewa. Selain itu jangan pernah menolak peluang. Sekecil apapun peluang itu, kalau bisa ya diterima,” pungkasnya.
Pewarta: Jazaanil Husna Mahasiswa KKNT Desa Sumber