Latihan Cokek Ngudi Laras: Melestarikan Budaya Cokek dengan Gending Alus dan Tayub
Setiap malam Rabu dan Minggu, Latihan Cokek Ngudi Laras meramaikan suasana di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Sendang RT 01/02 Purwantoro, Wonogiri. Dengan 10 penari dan 10 penabuh, latihan ini menjadi ritual dua minggu sekali yang tak hanya menghidupkan semangat seni tradisional, tetapi juga melestarikan budaya cokek yang kental akan kebersamaan dan kerukunan. Mahasiswa KKNT Desa Sendang berselesa mengikuti latihan di malam minggu di mulai ba’da Isya sampai jam setengah satu pagi (24/02).
Diiringi oleh karawitan gending alus yang merdu, mahasiswi KKNT Desa Sendang bersama Ibu-ibu penari dengan lincahnya menari mengikuti irama dengan lembut. Sedangkan para penabuh menghadirkan gending tayub yang menggema, memberikan warna dan semangat pada setiap gerakan. Gabungan antara gending alus dan tayub menciptakan harmoni yang memikat, sekaligus memperkaya pengalaman seni para anggota.
Latihan selama satu tahun ini bukan hanya tentang mengasah keterampilan tari dan musik, tetapi juga tentang mewariskan nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan. Awalnya dimulai dari sebuah ide sederhana ketika seorang tokoh masyarakat setempat, Bapak Loso, memutuskan untuk mengumpulkan orang-orang dan menciptakan seni Cokek yang menjadi bagian penting dari identitas budaya setempat.
“Dengan Cokek Ngudi Laras, kami tidak hanya belajar menari dan memainkan musik, tetapi juga belajar tentang toleransi, kebersamaan, dan menghargai perbedaan,” ujar salah seorang penari yang aktif dalam latihan tersebut.
Melalui latihan yang rutin dan penuh semangat selama satu tahun, para peserta Cokek Ngudi Laras tidak hanya menjadi lebih mahir dalam menari dan memainkan musik, tetapi juga menjadi duta yang gigih dalam melestarikan budaya Cokek yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman. “Dengan harapan melalui langkah-langkah kecil ini, warisan budaya akan terus hidup dan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.” Pungkas Loso
Ahmad Januar memanfaatkan kesempatan dengan berlatih sekaligus bermain bersama grup Cokek Ngudilaras. Viki Triana Dewi pun tak mau kalah dengan menyanyikan lagu Pepeling dan Tawangmangu sebagai penutup pertunjukan di malam itu.
Pewarta: Ayu Nur Widyawati
Mahasiswa KKNT Desa Sendang