Mahasiswa KKNT Desa Joho Terlibat dalam Sub Pin Polio Bersama UPTD Puskesmas Purwantoro
Joho, Purwantoro– Pekan Imunisasi Nasional vaksin Polio tahap II dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan jangkauan imunisasi pada balita dan anak-anak, untuk mencegah terjangkitnya Penyakit Polio. Adapun ketentuan vaksin Polio diberikan pada balita dan anak-anak usia 0-7 tahun.
Bertemakan kegiatan Mari Sukseskan Kegiatan SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) Polio di Provinsi Jawa Tengah UPTD Puskesmas Purwantoro II di Kantor Kepala Desa Joho, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri. Senin (19/02). Kegiatan ini dikawal langung oleh Kepala UPTD Puskesmas Jatipurno Kabupaten Wonogiri dr. Muwah Chidah.
Pada kegiatan tersebut dr. Muwah Chidah menyampaikan bahwa Vaksin polio terdiri dari dua tahap vaksin. Pertama, vaksin polio suntik (IPV), kedua yaitu vaksin polio oral/tetes (OPV). “Pemilihan jenis vaksin polio yang tepat untuk balita dan anak-anak tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, kondisi kesehatan, dan risiko paparan virus Polio. Dengan konsultasi pada dokter ataupun bidan setempat, bapak dan ibu akan mendapatkan informasi dan saran yang tepat terkait Polio” tambahnya.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko penularan virus Polio yang datang dari negara lain, khususnya di wilayah yang berdekatan dengan kasus aktif polio. “Cakupan vaksin polio di wilayah Purwantoro II sudah pada angka 98%”ujarnya kemudian. Tujuan selanjutnya memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada anak-anak terhadap kemungkinan munculnya kasus polio di Indonesia.
SUB PIN Polio berbeda dengan program imunisasi polio rutin. Program ini mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Artinya, meskipun anak sudah mendapatkan imunisasi polio lengkap, tetap harus mengikuti program ini untuk mendapatkan perlindungan tambahan dengan syarat sehat tanpa keluhan apapun.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan secara serentak di wilayah tertentu yang berisiko tinggi terhadap Polio. Selain itu, juga menggunakan vaksin noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang diberikan melalui mulut (tetes).
Bu Walidah sebagai salah satu pengurus Posyandu Desa Joho menambahkan bahwa, “SUB PIN Polio menjadi wawasan baru bagi ibu-ibu yang baru memiliki anak karena dapat mengetahui kondisi perkembangan balita dan anak” ujarnya.
Balita dan anak yang telah diberikan tetes dihimbau untuk tidak boleh langsung pulang. Diharuskan untuk menunggu sekitar 5-10 menit untuk melihat bagaimana perkembangannya, jika setelah diberikan tetes mengalami diare, muntah, kejang-kejang, demam, dan bapil maka harus segera dirujuk ke puskesmas.
Setelah semua balita dan anak-anak tuntas diberikan tetes. Menandakan kegiatan tersebut telah selesai. Sebagai informasi tambahan, selain dilakukan di setiap Desa, SUB PIN Polio dapat dilakukan di Puskesmas Jatipurno pada tanggal 28/2/2024.
Mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo yang kebetulan sehari menjalankan Kuliah Kerja Nyata Terpadu di desa Joho terlibat dalam Pekan Imunisasi Nasional vaksin Polio tahap II. Wahyu Putri Listianingrum dan Mustafidatul Khoiriyah tampak sibuk membantu petugas. Sesekali keduanya mengatur ibu-ibu yang antre mengantarkan anaknya.
“Kami membantu menata-nata buku balita dan mengurutkan nama yang akan dipanggil,” pungkas Wahyu Putri Listianingrum .
Keduanya terlihat bahagia dapat ikut serta dalam kegiatan tersebut. Meskipun baru hari pertama KKNT sudah mendapatkan amanah membantu masyarakat. Terlebih dalam kegiatan penting untuk menjaga kesehatan balita.
Pewarta: Wahyu Putri Listianingrum Kelompok 12 Desa Joho
Editor: Ardian & Agus_Humas