Mahasiswa KKNT Turut Sukseskan Penyaluran Bahan Pangan di Desa Bakalan
Bertempat di Balai Desa Bakalan, bantuan sosial (Bansos) kembali disalurkan pada Selasa (27/2). Bantuan kali ini dikhususkan pada ketahanan pangan untuk kriteria P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) atau miskin ekstrem yang dianggarkan selama 6 bulan. Bantuan ini hadir satu bulan sekali dan terhitung mulai dari bulan Januari 2024 hingga Juni 2024 mendatang.
Bantuan hadir dalam bentuk beras. Pengambilan bantuan melalui proses scan barcode. Pemerintah menggandeng PT. Pos Indonesia dalam bantuan pangan ini. Penyaluran bantuan pangan menggunakan aplikasi PGC-CBP (Pos Giro Cash-Cadangan Beras Pemerintah).
Harga beras di pasaran naik akhir-akhir ini. Adi Santoso, S.Pd. salah satu warga yang mengantar penerima bantuan pangan, menganggap dengan adanya bantuan ini warga yang tergolong miskin dapat terbantu. “Apalagi saat ini harga beras dan bahan pokok lainnya sedang naik. Semoga saja segera turun agar masyarakat tidak kesulitan dalam mencukupi kebutuhan pokok,” ujarnya.
Bantuan kali ini bernilai 10 kilogram beras. Sebanyak 466 karung beras dibagikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebelumnya. Banyaknya bantuan yang harus disalurkan ditambah kurangnya tenaga penyalur menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi. Mengingat banyaknya bantuan yang harus disalurkan dan hanya ada dua orang yang mengoperasikan aplikasi, bulan lalu penyaluran bantuan di desa Bakalan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul 16.00 WIB.
Berbeda dengan bulan lalu, bantuan pada bulan Februari, tepatnya pada hari Selasa (27/2) penyaluran bantuan tidak banyak mengalami kendala. Kekurangan tenaga dalam pengoperasian aplikasi tidak dijumpai lagi pada kesempatan kali ini. Hal ini dikarenakan Arif Santoso, S. Pd., kepala seksi (kasi) kesejahteraan desa Bakalan, meminta peserta KKNT desa Bakalan untuk turut membantu penyaluran. Enam mahasiswa turun langsung dalam proses penyaluran bantuan pangan.
Peserta KKNT desa Bakalan membantu mulai dari pembersihan aula, menata meja kursi, menata beras, hingga pengoperasian aplikasi. Sebelum benar-benar menyalurkan bantuan, mereka diajari terlebih dahulu cara menggunakan aplikasi PGC-CBP. Aplikasi ini membantu mempermudah merekap nama penerima bantuan. Daftar penerima, foto KTP, hingga foto penerima bantuan, langsung dideteksi melalui aplikasi tersebut.
Arif mengatakan bahwa tenaga penyalur tercukupi dengan adanya bantuan dari peserta KKNT desa Bakalan. “Nyatanya tadi tidak ada antrian sama sekali,” tambahnya. Selain itu, pembagian jam pengambilan pada setiap dusun juga menjadi faktor utama antrian panjang dapat dihindari.
Dimas Mukti Wibowo, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2021 mengatakan senang bisa membantu kegiatan penyaluran bantuan pangan kali ini. “Semoga dengan keterlibatan saya dan teman-teman dalam kegiatan desa bisa menambah kedekatan kami dengan warga. Dan semoga bantuan pangan ini bisa sedikit membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” harapnya.
Pewarta: Humas KKNT Desa Bakalan
Previous
Mahasiswa KKNT Jalin Silaturahmi Tokoh Agama Kristen Di Greja GPPS Bukitsion Prongkol Biting
Next