STKIP Terjunkan Mahasiswa KKNT di Purwantoro Jawa Tengah
STKIP PGRI Ponorogo secara resmi melepas 166 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) tahun 2024. Bertempat di aula kecamatan Purwantoro dilaksanakan pembukaan sekaligus serah terima kepada kepala desa, (Senin, 19/02). Kegiatan tersebut turut dihadiri camat Purwantoro, Forkopimcam, jajaran pimpinan STKIP PGRI Ponorogo, dan perwakilan kelompok KKNT.
Kuliah Kerja Nyata di Kecamatan Purwantoro menjadi kali pertama kampus yang terletak di jalan ukel 39 Kertosari Babadan Ponorogo itu. Hal ini dipertegaskan oleh Dr. Sumani,M.Pd., selaku Kepala PPLP PT PGRI Ponorogo bahwa KKNT tahun ini begitu spesial karena berada di luar provinsi. Pihaknya bersyukur karena diberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar sekaligus mengabdi bagi masyarakat di Kecamatan Purwantoro
Sebanyak 166 mahasiswa dibagi dalam 13 desa dan 2 kelurahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan diharapkan mahasiswa mampu menggali potensi setiap desa untuk dikembangkan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Tidak lupa sebagai mahasiswa keguruan juga memiliki kewajiban untuk mendorong siswa termotivasi dan giat belajar.
“Untuk itu mendekatlah di lembaga-lembaga pendidikan di setiap desa. Ajaklah mereka untuk gemar dalam belajar,” pungkasnya.
Sementara, Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I., ketua STKIP PGRI Ponorogo menyampaikan pelaksanaan KKNT di kecamatan Purwantoro sebagai langkah strategis bagi kampus untuk lebih dikenal oleh masyarakat Wonogiri. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata Terpadu juga sebagai media belajar mahasiswa dalam kehidupan sosial. Tidak hanya sekadar teori dibangku kuliah, tetapi melakukan praktik langsung di masyarakat.
“Mahasiswa harus mampu menimba sebanyak-banyaknya ilmu. Kelak ketika sudah lulus dan kembali ke daerahnya masing-masing, mereka sudah matang secara teori dan praktik yang baik di masyarakat,” tuturnya.
Pihaknya juga menghimbau mahasiswa untuk menjalankan program kerja dengan sebaik-baiknya. Mengingat pelaksanaan berada di luar provinsi yang nantinya ada proses keberlanjutan. Juga menjalin hubungan baik yang terus terjaga selama KKNT maupun nanti kembali ke kampus.
“Terima kasih disampaikan kepada camat Purwantoro beserta jajarannya dan terima kasih kepada seluruh kepala desa yang telah menerima mahasiswa KKNT tahun 2024 ini dengan sangat baik,” tutur Dr. Ahmad Nur Ismail, M.Pd.I.
Camat Purwantoro Drs. Khamid Wijaya, M.M. merasa senang hadirnya mahasiswa KKNT di wilayahnya. Ada nuansa baru, ada ilmu baru yang nanti dapat ditularkan kepada masyarakat. Pihaknya juga menyinggung tentang masalah anak era sekarang yang lebih senang pegang handphone dibandingkan buku.
“Hal ini menjadi tugas panjenengan semua di dunia pendidikan untuk mengembalikan anak-anak cinta buku,” ujarnya.
Masalah ini tidak hanya dihadapi di wilayahnya tetapi seluruh Indonesia. Mahasiswa KKNT diharapkan memiliki inovasi-inovasi dalam menanggulangi permasalahan tersebut sehingga dampak negatif tidak berlarut-larut.
“Mungkin bisa diterapkan jam belajar malam, tidak boleh memegang handphone. Termasuk orang tua yang harus memberikan contoh,” pungkasnya.
Terakhir, Drs. Khamid Wijaya, M.M., berpesan ketika mahasiswa berada di sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan pada anak sesuai usianya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Harus pandai memilih agar dampak mudharat dapat terhindarkan.
Pewarta: Agus_Humas