Tempat bersih, Ibadah Nyaman
Minggu (25/2) pagi, peserta KKNT desa Bakalan melaksanakan salah satu proker penunjang, kerja bakti. Mushola An-Nur yang berada tepat di belakang posko menjadi sasaran pertama kerja bakti. Peserta KKNT bergotong-royong membersihkan bagian dalam hingga luar mushola.
Fadhilatus Sa’adah, mahasiswa Pendidikan Guru PAUD Angkatan 2021, bersama dua mahasiswa lainnya mendapat bagian mencuci kain pembatas shaf dan keset. Pencucian dilakukan beberapa kali hingga bersih.
Qurotul A’yuni mendapatkan bagian membersihkan bagian dalam musala. Pembersihan bagian dalam dimulai dengan membersihkan sarang laba-laba. “Sulit sekali. Karena sekali dibersihkan pakai sapu, jaring laba-laba justru lengket di plafon,” ujar Yuni. Setelah dilakukan beberapa kali pembersihan, sarang laba-laba baru benar-benar hilang. Pembersihan dilanjutkan dengan menyapu, mengelap kaca, membersihkan papan tulis, dan mengepel.
Bagian luar mushola yang meliputi kamar mandi, tempat wudhu, dan halaman juga tidak luput dari pembersihan. Dyah Ayu Roiyani dibantu dengan Dian Lastyana mendapat bagian kamar mandi dan tempat wudhu. Beberapa bagian telah ditutupi lumut dan kerak. “Lumayan menguras tenaga. Noda kerak sulit hilang meski sudah berkali-kali digosok. Meski noda tidak hilang, setidaknya lantai tidak licin setelah digosok,” ucap Dyah.
Di samping pembersihan bagian dalam dan luar, beberapa di antara peserta KKNT desa Bakalan mendapatkan bagian di halaman. Salah satunya adalah Devi Nur Alif. Dia menerangkan bahwa di halaman tidak terlalu kotor. Hanya ada beberapa rumput liar yang tumbuh. “Karena sebentar saja sudah selesai, saya dan teman-teman yang kebagian di halaman memutuskan untuk membersihkan halaman TK 1 Bakalan yang ada di samping musala. Karena saya melihat banyak rumput liar, sekalian saja dibersihkan,” ujar Devi.
Kerja bakti berlangsung sekitar dua jam. Pembersihan diakhiri dengan menggelar kembali karpet setelah lantai kering. “Setidaknya saya dan teman-teman bisa sedikit membantu. Semoga saja dengan keadaan yang lebih bersih, masyarakat menjadi lebih nyaman dalam beribadah,” pungkas Dyah.
Pewarta: Humas desa Bakalan
Previous