Ketika Mahasiswa Ikut Acara Ibu-Ibu PKK
Gondang Purwantoro – Mahasiswa KKNT desa Gondang mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Jika sebelumnya teman-teman mahasiswa kelompok satu ini terjun dalam rutinan Yasinan, kali ini mereka ikut terlibat dalam perkumpulan Ibu-ibu PKK. Kegiatan tersebut mengusung tema “Upaya Peningkatan Penghasilan Keluarga (UP2K)” dengan Desy sebagai narasumber. Acara rutinan itu digelar di rumah ibu Marsiah pada Minggu (25/2).
Kegiatan itu diikuti oleh Ibu Rumah Tangga (IRT) di sekitar dusun Pojok Gondang, di antaranya ada perwakilan Rt 1, Rt 2, Rt 3. Total anggota PKK dusun Pojok adalah 30 orang. Ibu Desy selaku Istri Kepala Dusun sekaligus ketua komunitas PKK Pojok mengungkapkan ke antusiasme kehadiran mahasiswa KKNT dalam acara tersebut, karena dalam acara tersebut para mahasiswa mengajak anggota PKK untuk berkolaborasi dengan mahasiswa untuk ikut serta menyemarakan salah satu program kerja kelompok yakni Bazar Ramadhan. Pihaknya berharap dengan adanya mahasiswa ini mampu meningkatkan semangat Ibu-ibu untuk berkreasi dalam pengelolaan produk.
Ibu Desy memaparkan, bahwasannya menjadi seorang ibu rumah tangga itu juga harus bisa menghasilkan uang. Selain itu beliau juga memberikan saran terhadap produk yang akan diproduksi. Selain materi Ibu Desy, ada tugas kelompok yang dipresentasikan dari kelompok RT 3 yakni cara pembuatan kue kering akar kelapa. Kelompok ini menunjukan bagaimana proses pembuatan kue akar kelapa dengan antusias.
Dalam pertemuan tersebut bukan hanya praktek membuat sebuah produk tapi juga ada materi tersendiri terkait UMKM. Dalam proses pembuatan produk makanan bernama kue kering akar kelapa ibu-ibu sangat antusias dan sangat memperhatikan.
“Bu, bahannya apa saja? Terus tepung ketannya itu berapa banyak?” Celetuk Ibu Warsini warga dusun Pojok
Anggota kelompok RT 3 mulai menjelaskan apa saja bahan yang digunakan untuk membuat kue akar kelapa. Kue yang berbahan dasar tepung ketan itu memiliki tekstur yang sangat lembut dan rasanya yang sangat enak.
“Motivasinya memfasilitasi guru, biar guru-guru mau belajar. Kita selalu menyuruh siswa untuk ayo belajar, tapi kadang kita tidak mau belajar,” ungkap Bu Yanti. Hal tersebut senada dengan moto yang dibawa oleh komunitas tersebut yaitu Tetap Belajar Walau Sudah Mengajar.
Selain itu Widiawati KKNT yang berasal dari Pacitan tersebut juga mengungkapkan “saya sangat senang telah diundang dalam acara ibu-ibu PKK tersebut. Selain menambah wawasan terkait bagaimana kondisi UMKM di Desa Gondang selain itu saya juga menambah pengetahuan terkait bagaimana pembuatan makanan yang layak jual dan bisa menambah penghasilan.”
“Walaupun menjadi ibu rumah tangga setidaknya ibu-ibu juga bisa mendapatkan penghasilan sendiri dan mempunyai kegiatan selain momong.” Celetuk ibu Karmi
Pewarta: Risma Sahid Romadon dan Dwi Lestari
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia