Mengeksplorasi Keindahan Batik Kalimasada
Joho, Purwantoro – Minggu (3/3) sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) STKIP PGRI Ponorogo berkesempatan mengunjungi sentra batik Kalimasada di Dusun Wotglinggang, Desa Joho, Purwantoro. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan batik tulis Kalimasada dan mengetahui asal usul didirikannya Batik Kalimasada.
Sebagai salah satu kegiatan dalam kunjungan ini, para mahasiswa KKNT berkesempatan untuk mewarnai kain batik Kalimasada yang telah digambar dengan motif khas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya batik dan memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswa dalam mengenal seni batik tulis yang ada di Desa Joho.
Dian Nugroho, S.Pd., menyampaikan bahwa batik Kalimasada menjadi batik unggulan di Wonogiri khususnya Desa Joho. Beliau merintis batik Kalimasada karena ingin membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda di Desa Joho.
“Dulu saya di Program Studi seni rupa. Jadi, saya lebih mendalami pada pembuatan Batik. Nah di Kalimasada, batik yang diproduksi yang utama yaitu batik tulis. Selain itu, ada batik jumputan, dan ecoprint,“ pungkasnya.
Dian juga menyampaikan bahwa Batik Kalimasada sudah diekspor sampai ke Prancis. Hal ini karena beliau mengikuti seleksi program di Solo, yang kemudian beliau lolos baik dari segi administrasi, ketahanan produk, dan keunggulan produk terutama batik tulis.
Salah satu kendala yang dialami dalam pembuatan produk Batik Kalimasada yaitu pada cuacanya. Terutama pada proses pewarnaan dan penjemuran. Pada proses pewarnaan, jika hujan dapat membuat luntur dan merusak warna batik. Dan jika cuaca panas dapat membuat kain batik kering terlalu cepat, sehingga warna tidak meresap dengan sempurna.
Meskipun terdapat kendala, Batik Kalimasada tetap menjadi salah satu batik khas Desa Joho yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi. Upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut terus dilakukan agar Batik Kalimasada dapat terus dilestarikan dan berkembang.
Salah satu mahasiswa KKNT, Meisya, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang batik Kalimasada, khususnya tentang proses pembuatan batik.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang batik Kalimasada, khususnya tentang proses pembuatannya. Selain itu, saya juga berkesempatan untuk mewarnai batik Kalimasada sendiri. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya,” ujarnya.
Mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo berharap Batik Kalimasada terus berinovasi dalam menciptakan motif batik yang baru dan menarik. Hal ini dapat menarik minat lebih banyak pembeli dan meningkatkan daya saing batik Kalimasada di pasaran.
Pewarta : Wahyu Putri Listianingrum_Humas KKNT Desa Joho