Masuk Grand Final, Puisi Adelya Wulandari Juara II
Adelya Wulandari, mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo diumumkan meraih juara II dalam lomba Cipta dan Baca Puisi. Pihaknya mengungkapkan, lomba tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Indonesia, Universitas Jenderal Soedirman.
Melalui wawancara dengan Tim Humas, Sabtu (18/5) mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2022 merasa senang dan bersyukur memiliki kesempatan ini. Pihaknya, bertemu dengan orang-orang hebat dan membawa nama kampusnya hingga dikancah nasional via zoom.
“Semuanya berkat dukungan dan bimbingan dosen Bapak Sutejo dan senior menulis, Mbak Yeni Kartikasari. Keduanya sangat berperan dalam pengeditan naskah puisi yang ternyata masuk grand final,” cerita mahasiswa kalahiran 31 Maret ini.
Gadis kelahiran Badegan Ponorogo menceritakan naskah puisi yang menggiringnya meraih juara. Pihaknya mengungkapkan, puisinya Ironi Realisme Pendidikan Indonesia. Dalam naskah tersebut dilukiskan para pelajar yang melupakan tugasnya sebagai pembelajar. Mereka justru terlibat bullying dan pergaulan bebas. Para pendidik pula melupakan tugasnya sebagai pengasah, pengasih, dan pengasuh. Sistem pendidikan ditunggangi para koruptur, sementara banyak rakyat kecil tidak mampu mengejar cita-citanya karena biaya pendidikan tinggi.
Pesan puisi tidak lain supaya pemerintah berbenah supaya pendidikan lebih maju dan bersaing. Sumber daya manusianya, mulai dari pendidik dan pengajar juga harus dibenahi. “Di akhir saya menuliskan, lalu bagaimana aku harus membangun bangsaku? ketika carut marut dan bobroknya sistem pendidikan saling menyatu di Indonesia.”
“Mulanya judul puisi bukan Ironi tetapi Lentera Pendidikan. Setelah mendapat bimbingan dari ahlinya, beberapa isi juga diganti supaya isinya tambah berbobot dan berdaya puitis,” tutur mahasiswa yang pernah meraih juara III di Duta Literasi Yogyakarta.
Adelya menuturkan, perolehan juara menjadi motivasi menulis dan berkarya ke depannya. Tuturnya, dibutuhkan pendampingan untuk memantapkan semangat dan menambah energi berkarya. (Cus/Red)