Syaiful Raih Medali Perunggu dalam Kejuaraan Premier League Pencak SilatAnjuk Ladang Nasional 2024
Prestasi membanggakan STKIP PGRI Ponorogo kembali datang dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat. Muhammad Abdul Syaifullah berhasil meraih medali perunggu dalam lomba pencak silat kategori Seni Tunggal IPSI Dewasa Putra Expert dalam Kejuaraan Premier League Pencak Silat Anjuk Ladang Nasional 2024. Lomba yang diselenggarakan oleh Pendekar Event bekerja sama dengan Pengurus IPSI Kabupaten Ngajuk itu dilaksanakan pada 24-26 Juli 2024 di Gedung Juang 45 Nganjuk.
Persiapan yang begitu singkat membuat Syaiful dan teman-temannya merasa was-was. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Angkatan 2022 itu mengaku jika persiapan untuk mengikuti perlombaan ini masih kurang. Pasalnya, informasi yang datang sedikit terlambat dan harus mencari waktu senggang agar tidak bertabrakan dengan jam kuliah. “Meskipun persiapannya mepet tetapi kami tetap semangat untuk ikut lomba. Saya dan teman-teman dari awal sudah siap dan sanggup jika harus menambah waktu latihan untuk mengejar materi dan teknik.”
Di samping itu, Syaiful juga mengatakan jika kendala dalam persiapan lomba ini adalah sulitnya mencari waktu yang efektif agar bisa latihan bersama-sama. Bisanya latihan hanya waktu malam, untuk pagi difokuskan latihan mandiri bagi atlet untuk tetap menjaga staminanya. Selain itu kurangnya pola latihan sehingga atlet hanya terpaku dengan model latihan yang monoton.
Peserta dalam perlombaan tersebut mayoritas adalah atlet-atlet profesional, seperti PORPROV dan POM. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat Syaiful untuk terus berjuang meraih medali. “Lomba kemarin sangat menjanjikan karena bisa mendapatkan lawan tanding yang hebat. Hal ini membuat teman-teman yang sudah bertanding bisa mengetahui standar kemampuannya dan bisa terus mengasah skill-nya,” tutur mahasiswa semester 4 tersebut.
Kejuaraan Premier League Pencak Silat Anjuk Ladang Nasional 2024 menyisakan kesan mendalam bagi Syaiful. Meskipun dia belum berhasil meraih hasil terbaik tetapi itu justru menjadi semangat tersendiri baginya. “Ketika babak semifinal, ada rasa kecewa karena kekalahan saya dengan musuh hanya berbeda 6 poin yang mana masih bisa saya imbangi. Namun hal tersebut bisa menjadi pelajaran untuk saya bahwa harus lebih bersungguh-sungguh dalam latihan maupun perlombaan untuk ke depannya.” “Harapan saya untuk teman-teman yang menang tetap rendah hati. Jangan pernah puas dengan hasil yang telah dicapai, entah itu juara 1, 2, atau 3. Tetaplah berproses dan jadikan kesalahan event kemarin sebagai evaluasi untuk memperbaiki dalam menghadapi event yang akan datang. Dan bagi teman-teman yang belum mendapatkan kesempatan juara, teruslah latihan dan tetap mencoba karena dengan usaha dan doa yang telah dilalui pasti bisa mengantarkan kita pada kemenangan yang diharapkan,” pesan Syaiful mewanti-wanti. (Red/Yun_Humas).